Latest Entries »

JAKARTA, KOMPAS.com – Indonesia
merupakan negara keempat yang dikunjungi
pesawat Sukhoi Super Jet 100, dari enam
negara yang dijadwalkan dikunjungi.
Pesawat Sukhoi yang hilang itu itu tiba di
Jakarta Rabu 9 Mei 2012.
Sebelumnya Sukhoi itu mengunjungi
Myanmar, Pakistan, dan Kazakhstan. Setelah
Jakarta, rencananya Sukhoi ini akan
mengunjungi dua negara di Asia lainnya,
yaitu Laos dan Vietnam.
Pesawat ini sudah melakukan demo terbang
2,5 jam di Jakarta. Pertama, pesawat Sukhoi
ini membawa awak pesawat dari Sky
Aviation, perwakilan dari VEB-Leasing, dan
perusahaan asuransi Rusia.
Selama penerbangan kedua, pesawat ini
membawa pembeli potensial dari Indonesia,
yaitu dari Batavia, Pelita Air, Aviastar, dan
Sriwijaya Air.
Pesawat Sukhoi yang diawaki pilot Rusia,
membawa 44 penumpang – terdiri 8 warga
negara Rusia dan 36 warga negara lainnya,
termasuk WN Indonesia, sebagian besar dari
perwakilan maskapai penerbangan – hilang
dari radar saat demo di wilayah Jakarta.
Pesawat ini tidak kembali ke bandara dari
jadwal yang ditentukan.
Tak ada satu pun awak pesawat maupun
penumpang yang bisa dihubungi melalui
telepon.
Sumber : Russian Times

JAKARTA, KOMPAS.com – Indonesia
merupakan negara keempat yang dikunjungi
pesawat Sukhoi Super Jet 100, dari enam
negara yang dijadwalkan dikunjungi.
Pesawat Sukhoi yang hilang itu itu tiba di
Jakarta Rabu 9 Mei 2012.
Sebelumnya Sukhoi itu mengunjungi
Myanmar, Pakistan, dan Kazakhstan. Setelah
Jakarta, rencananya Sukhoi ini akan
mengunjungi dua negara di Asia lainnya,
yaitu Laos dan Vietnam.
Pesawat ini sudah melakukan demo terbang
2,5 jam di Jakarta. Pertama, pesawat Sukhoi
ini membawa awak pesawat dari Sky
Aviation, perwakilan dari VEB-Leasing, dan
perusahaan asuransi Rusia.
Selama penerbangan kedua, pesawat ini
membawa pembeli potensial dari Indonesia,
yaitu dari Batavia, Pelita Air, Aviastar, dan
Sriwijaya Air.
Pesawat Sukhoi yang diawaki pilot Rusia,
membawa 44 penumpang – terdiri 8 warga
negara Rusia dan 36 warga negara lainnya,
termasuk WN Indonesia, sebagian besar dari
perwakilan maskapai penerbangan – hilang
dari radar saat demo di wilayah Jakarta.
Pesawat ini tidak kembali ke bandara dari
jadwal yang ditentukan.
Tak ada satu pun awak pesawat maupun
penumpang yang bisa dihubungi melalui
telepon.
Sumber : Russian Times

Manusia pasti berbuat dosa dan pasti butuh
ampunan Allah. Oleh karena itu Allah
memberikan keutamaan dan kemurahan kepada
hamba-Nya dengan mensyariatkan amalan-
amalan yang dapat menghapus dosa disamping
taubat. Sebagiannya (amalan ini) dijelaskan dalam
AlQur’an dan sebagiannya lagi dalam sunnah
Rasulullah saw. Diantaranya sebagai berikut :
1. Menyempurnakan wudhu dan berjalan ke
mesjid, sebagaimana disampaikan Rasulullah
saw., “Maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang
dapat menghapus dosa dan mengangkat derajat.
Mereka menjawab: ya, wahai Rasulullah. Beliau
berkata: sempurnakan wudhu ketika masa sulit
dan memperbanyak langkah ke mesjid serta
menunggu shalat satu ke shalat yang lain, karena
hal itu adalah ribath.” (Riwayat Muslim dan At-
Tirmidzi)
Juga dalam sabda beliau yang lain :
“Jika seseorang berwudhu lalu menyempurnakan
wudhunya kemudian berangkat shalat dengan
niat hanya untuk shalat, maka tidak melangkah
satu langkah kecuali Allah angkat satu derajat dan
hapus satu dosa.” (Riwayat At-Tirmidzi)
2. Puasa hari Arafah dan Asy Syura, hal ini
didasarkan pada sabda Rasulullah, “Puasa hari
Arafah saya berharap dari Allah untuk
menghapus (dosa selama) setahun yang
sebelumnya dan setahun setelahnya dan Puasa
hari Asy Syura saya berharap dari Allah
menghapus setahun yang lalu.” (Riwayat At-
Tirmidzi)
3. Shalat tarawih di bulan Ramadhan dengan
dalil sabda Rasulullah, “Barangsiapa menegakkan
Ramadhan (shalat tarawih) dengan iman dan
mengharap pahala Allah maka diampunilah
dosanya yang telah lalu.” (Muttafaqun ‘Alaihi)
4. Haji yang mabrur
“Barangsiapa yang berhaji lalu tidak berkata keji
dan berbuat kefasikan (kejelekan) maka ia kembali
seperti hari ibunya melahirkannya.” (Riwayat Al-
Bukhari). Kemudian dalam sabda beliau
dinyatakan, “Haji mabrur balasannya adalah
surga.” (Riwayat Ahmad)
5. Memaafkan hutang orang yang sulit
membayarnya
6. Melakukan kebaikan setelah berbuat
dosa dengan dalil:
“Bertakwalah kepada Allah di mana pun kamu
berada, ikutilah kejelekan dengan kebaikan yang
menghapusnya dan pergauli manusia dengan
etika yang mulia.” (Riwayat At-Tirmidzi dan
Ahmad)
7. Memberi salam dan berkata baik dengan
dalil sabda Rasulullah, “Sesungguhnya termasuk
sebab mendapatkan ampunan adalah
memberikan salam dan berkata baik.” (Riwayat
Al-Kharaithi dalam Makarim al Akhlak)
8. Sabar atas musibah dengan dalil sabda
Rasulullah, “Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla
berfirman, “Sesunguhnya apabila Aku meguji
seorang hamba-Ku yang mukmin, lalu ia
memuji-Ku atas ujian yang Aku timpakan
kepada-Nya, maka ia bangkit dari tempat
tidurnya (dalam keadaan) bersih dari dosa seperti
hari ibunya melahirkannya.“” (Riwayat Ahmad)
9. Menjaga shalat lima waktu dan Jum’at
serta puasa Ramadhan dengan dalil sabda
Rasulullah, “Shalat lima waktu dan jum’at ke
jum’at dan ramadhan ke ramadhan adalah
penghapus dosa diantara keduanya selama dosa-
dosa besar dijauhi.” (Riwayat Muslim)
10. Adzan dengan dalil sabda Rasulullah,
“Sesungguhnya seorang Muadzin akan diampuni
dosanya sepanjang (gema) suaranya.” (Riwayat
Ahmad)
11. Melakukan shalat, dengan dalil sabda
Rasulullah, “Bagaimana pendapat kalian
seandainya ada sungai di pintu yang digunakan
untuk mandi setiap hari lima kali, apa yang kalian
katakan apakah tersisa kotorannya? Mereka
menjawab, “Tidak ada sisa kotorannya
sedikitpun.”” Beliau bersabda, “Shalat lima waktu
menjadi sebab Allah menghapus dosa-
dosa.” (Riwayat Al-Bukhari)
12. Memperbanyak sujud dengan dalil sabda
Rasulullah, “Hendaklah kamu memperbanyak
sujud kepada Allah, karena tidaklah kamu sekali
sujud kepada-Nya melainkan Dia mengangkatmu
satu derajat dan menghapus satu kesalahanmu
(dosa) darimu.” (Riwayat Muslim)
13. Mengerjakan shalat malam. Rasulullah
bersabda, “Hendaklah kalian shalat malam,
karena ia adalah adat orang yang shalih sebelum
kalian dan amalan yang mendekatkan diri kepada
Rabb kalian serta penghapus kesalahan dan
mencegah dosa-dosa.” (Riwayat Al-Hakim)
14. Berjihad di jalan Allah.
“Akan diampuni tiap dosa orang yang mati
syahid kecuali utang.” (Riwayat Muslim)
15. Mengiringi haji dengan umrah. Rasulullah
pernah mengatakan, “Iringi antara haji dengan
umrah, karena pengiringan antara keduanya
dapat menghilangkan kefakiran dan dosa
sebagaimana Al Kier (alat pembakar besi)
menghilangkan karat besi.” (Riwayat Ibnu Majah)
16. Shaadaqah dengan dalil, “Jika kamu
menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah
baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya
dan kamu berikan pada orang-orang fakir, maka
menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan
Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian
kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui
apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah : 271)
Rasulullah pun bersabda, “Shadaqah menghapus
dosa seperti air memadamkan api.” (Riwayat
Ahmad, At-Tirmidzi dan selainnya)
17. Menegakkan hukum pidana dengan adil,
“Siapa saja yang melanggar larangan Allah
kemudian ditegakkan padanya hukum pidana
maka dihapus dosa tersebut.” (Riwayat Al-Hakim)

sumber sari

sumbersari tempat aku dilahirkan. .dari situ kucuba melangkah kaki tuk menapaki tajamnya bebatuan dalam perjalanan hidupku. .hngga aku menemukan kesejatian hidup yg abadi di ahirat kelak. .

sumbersari tempat aku dilahirkan. .dari situ kucuba melangkah kaki tuk menapaki tajamnya bebatuan dalam perjalanan hidupku. .hngga aku menemukan kesejatian hidup yg abadi di ahirat kelak. .

rik telah disepakati kedhaifannya dan ditinggalkan. Bahkan Ibnu Ma’in berkata, “Pendusta.” Dalam sebuah riwayat darinya, “Ia berdusta.” Ibnu Hibban berkata, “Ia meriwayatkan dari Makhul naskah  palsu, namun tidak ia lihat.” Aku (Al Albani) berkata, “Itu adalah musibah hadits ini.”

Ketiga, Ahmad Ar Rayyaahi, ia adalah Ahmad bin Yazid bin Dinar Abul ‘Awam. Baihaqi berkata, “Majhul,” sebagaimana dalam Al Lisan, sedangkan anaknya yaitu Muhammad adalah shaduq (sangat jujur) yang disebutkan biografinya dalam Tarikh Baghdad (1/372).”
*****
Hadits keempat,
مَنْ كَتَبَ (يس) ثُمَّ شَرِبَهَا؛ دَخَلَ جَوْفَهُ أَلْفُ نُوْرٍ، وَأَلْفُ رَحْمَةٍ، وَأَلْفُ بَرَكَةٍ، وَأَلْفُ دَوَاءٍ، أَوْ خَرَجَ مِنْهُ أَلْفُ دَاءٍ
“Barang siapa yang menulis “Yaasiin” kemudian meminumnya, maka akan masuk ke dalam perutnya seribu cahaya, seribu rahmat, seribu keberkahan, dan seribu obat atau keluar darinya seribu penyakit.”
Hadits ini menurut Syaikh Al Albani dalam Adh Dha’ifah no. 3293 adalah maudhu’ (palsu). Ia (Al Albani) berkata, “Dikeluarkan oleh Ar Raafi’iy dalam Tarikhnya (3/96) dengan isnadnya yang gelap dari Al Ahwash bin Hakim dari Abu ‘Aun dari Isma’il dari Abu Ishaq dari Al Harits dari Ali radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau bersabda,…dst.”
Al Albani berkata, “Ini adalah matan yang batil, tampak kebatilan dan kepalsuannya. Bisa jadi pemalsunya selain Al Ahwash, karena ia walaupun dha’if, namun tidak tertuduh memalsukan, meskipun Ibnu Hibban (1/175) berkata tentangnya, “Ia meriwayatkan hadits-hadits munkar dari orang-orang yang masyhur. Ia mencela Ali bin Abi Thalib. (Oleh karena itu), Yahya  Al Qaththan dan lainnya meninggalkannya.”
Al Albani menjelaskan dalam Adh Dha’iifah, bahwa malapetakanya kemungkinan terletak pada gurunya, yaitu Abu ‘Aun yang tidak dikenal, atau pada Al Harits Al A’war yang dituduh oleh sebagian mereka melakukan kedustaan. Adapun Abu Ishaq As Subai’i meskipun bercampur hapalan, namun kemungkinannya jauh jika dinisbatkan hadits yang batil ini kepadanya. Oleh karena itu, tindakan buruk, bisa dari gurunya atau orang di bawahnya, wallahu a’lam.
*****
Hadits Kelima,
مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ (يس) فِي لَيْلَةِ الْجُمُعَةِ؛ غُفِرَ لَهُ
“Barang siapa yang membaca surat Yaasiin pada malam Jum’at, maka akan diampuni dosanya.”
Hadits ini menurut Syaikh Al Albani dalam Adh Dha’ifah no. 5111 adalah dha’if jiddan (sangat lemah). Ia (Al Albani) berkata, “Dikeluarkan oleh Al Ashfahani dalam At Targhib wat Tarhib hal. 244 (hasil copy Al Jaami’ah) dari jalan Zaid bin Al Harisy, telah mengabarkan kepada kami Al Aghlab bin Tamim, telah mengabarkan kepada kami Ayyub dan Yunus dari Al Hasan dari Abu Hurairah secara marfu’.”
Al Albani juga berkata, “Dan ini adalah isnad yang dha’if sekali. Musibahnya terletak pada Al Aghlab bin Tamim. Ibnu Hibban (1/166) berkata, “Munkar haditsnya. Ia meriwayatkan dari orang-orang tsiqah hadits yang bukan hadits mereka, sehingga lepas dari dipakai hujjah karena banyak kesalahannya.” Dan yang lain juga mendhaifkan. Adapun Zaid bin Al Harisy, Ibnu Hibban dalam Ats Tsiqat berkata, “Beberapa kali melakukan kesalahan.” Ibnul Qaththan berkata, “Majhul keadaannya.”
Menurut penulis, Sunnahnya; yang dibaca pada siang dan malam hari Jum’at adalah surat Al Kahfi, bukan surat Yasin. Hal ini berdasarkan hadits berikut:
مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ
“Barang siapa yang membaca surat Al Kahfi, maka akan bersinar cahaya untuknya selama jarak antara dua Jum’at.” (HR. Hakim dan Baihaqi, dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahihul Jami’ no. 6470)
Al Manawiy berkata, “Oleh karena itu, dianjurkan dibaca pada hari Jum’at, demikian juga malamnya sebagaimana dinyatakan Imam Syafi’i radhiyallahu ‘anhu.”
*****
Hadits Keenam,
مَا مِنْ مَيِّتٍ يَمُوْتُ، فَيُقْرَأُ عِنْدَهُ سُوْرَةُ (يس) ؛ إِلاَّ هَوَّنَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْهِ
“Tidak ada seorang mayit pun yang meninggal, lalu dibacakan di dekatnya surat Yasin, melainkan Allah ‘Azza wa Jalla akan meringankannya.”
Hadits tersebut menurut Syaikh Al Albani dalam Adh Dha’ifah no. 5219 adalah maudhu’ (palsu). Ia (Al Albani) berkata, “Dikeluarkan oleh Ad Dailamiy dalam Musnad Al Firdaus (4/17) dari Abu Nu’aim secara mu’allaq. Hadits ini juga terdapat dalam Akhbar Ashbahan (1/188), Ar Ruyani dalam Musnadnya (1/31/1-yang disaring darinya) dari Abdul Hamid bin Abi Rawwad dari Marwan bin Salim dari Shafwan bin ‘Amr dari Syuraih dari Abud Darda’ dan Abu Dzar, dan ia memarfu’kannya.”
Al Albani berkata, “(Hadits) ini adalah palsu. Musibahnya terletak pada Marwan (bin Salim) ini. Dua Syaikh dan Abu Hatim, “Munkar haditsnya.” Abu ‘Arubah Al Harraniy berkata, “Ia memalsukan hadits.” As Saajiy berkata, “Pendusta dan memalsukan hadits.”
*****
Hadits Ketujuh,
اِقْرَأُوْا عَلَى مَوْتَاكُمْ (يس)
“Bacakanlah untuk orang yang hampir mati di antara kamu surat Yasin.”
Hadits ini menurut Syaikh Al Albani dalam Adh Dha’ifah no. 5861 adalah dha’if (lemah). Ia (Al Albani) berkata, “Diriwayatkan oleh Abu Dawud (3121), Ibnu Majah (1448), Hakim (1/565), Ahmad (5/27), Abdul Ghaniy Al Maqdisiy dalam As Sunan (99/1-2, 105/1) dari Sulaiman At Taimiy dari Abu Utsman –bukan An Nahdiy- dari ayahnya dari Ma’qil bin Yasar secara marfu’. Al Maqdisiy berkata, “Hadits itu hasan gharib.”
Al Albani berkata, “Sekali-kali tidak. Karena Abu Utsman ini adalah majhul sebagaimana dikatakan Ibnul Madiniy, demikian juga ayahnya; ia juga tidak dikenal. Di samping itu, dalam isnadnya terdapat kegoncangan sebagaimana saya terangkan dalam Al Irwaa’ (688). Oleh karena itu, bagaimana hadits tersebut dikatakan hasan?”
Menurut penulis, yang sesuai dengan Sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika seseorang hendak meninggal adalah mengajarkan kepadanya ucapan Laailaahaillallallah sebagaimana dalam hadits berikut:
لَقِّنُوْا مَوْتَاكُمْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ
“Ajarkanlah orang yang akan mati di antara kamu (mengucapkan) Laailaahaillallah.” (HR. Ahmad, Muslim, dan Pemilik Kitab Sunan yang empat)
Hal itu, karena, barang siapa yang akhir ucapannya adalah adalah Laailaahaillallah, maka ia akan masuk surga. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ
“Barang siapa yang akhir ucapannya adalah Laailaahaillallah, maka ia akan masuk surga.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Hakim dari Mu’adz, dan dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahihul Jami’ no. 6479)
Demikian pembahasan singkat tentang hadits-hadits keutamaan surat Yasin dan masih banyak lagi hadits dhaif lainnya berkenaan dengan surat Yaasiin, namun apa yang kami sebutkan insya Allah sudah cukup. Semoga Allah Subhaanahu wa Ta’ala menjadikan tulisan ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamiin.
Wallahu a’lam, wa shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammad wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.
Marwan bin Musa

Maraji: Al Maktabatusy Syamilah versi 3.45, Al Mausu’ah Al Haditsiyyah Al Mushaghgharah.

bidadari syurga

Sesungguhnya di dalam syurga ada pohon besar sehingga seorang yang berkenderaan dapat
berjalan di bawah naungannya selama seratus tahun tidak putus naungannya, bacalah: Wa dhilin
mamdud (dan naungan yang memanjang terus). Dan di dalam syurga kesenangannya yang tidak
pernah dilihat mata atau didengar oleh telinga, bahkan tidak pernah terlintas dalam hati
(perasaan) manusia, bacalah kamu: Maka tidak seorangpun yang mengetahui apa yang
tersembunyi bagi mereka dari kesenangan yang memuaskan hari sebagai pembalasan apa yang
telah mereka lakukan. Dan tempat pecut di dalam syurga lebih baik dari dunia seisinya. Bacalah
ayat yang bermaksud: Maka siapa dijauhkan dari api dan dimasukkan dalam syurga bererti telah
untung.
Ibn Abbas r.a. berkata: Sesungguhnya di dalam syurga ada bidadari yang dijadikan dari empat
macam: misik, anbar, kafur dan za’faran, sedang tanahnya dicampur dengan air hidup (hayawan)
dan setelah dijadikan maka semua bidadari asyik kepadanya, andaikan ia berludah dalam laut
tentu menjadi tawar airnya, tercantum di lehernya: Siapa yang ingin mendapat isteri seperti aku
maka hendaklah taat kepada Tuhanku.
Mujahid berkata: Bumi syuga dari perak dan tanahnya dari misik dan urat-urat pohonnya dari perak,
sedang dahannya dari mutiara dan zabarjad, sedang daun dan buahnya di bawah itu, maka siapa
yang makan sambil berdiri tidak sukar dengan duduk juga tidak sukar dan sambil berbaring juga
tidak sukar, kemudian membaca ayat: Dan dimudahkan buah-buahnya sehingga semudahmudahnya.
Sehingga dapat dicapai oleh orang yang berdiri mahupun yang duduk dan berbaring.
Abu Hurairah r.a. berkata: Demi Allah yang menurunkan kitab pada Nabi Muhammad s.a.w.
Sesungguhnya ahli syurga tiap saat bertambah elok cantiknya, sebagaimana dahulu di dunia
bertambah tua.

KATA PENGANTAR

 

Segala puji bagi Allah yang telah meridhoi segala langkah penulis.

Disini penulis ingin mengucapkan istigfar sebanyak-banyaknya atas dosa-dosa yang telah penulis lakukan.

Ya Allah  hamba memohon ampun kepadamu atas kelancangan hamba dalam menggunakan pena-pena hamba yang telah melampui batas dalam menuliskan penggambaran Syurga-MU yang begitu teramat detail,  tapi semua itu hamba lakukan semata-mata untuk mengajak saudara-saudara muslim untuk lebih tekun beribadah untuk mendapatkan Ridho-MU dan memperkuat Iman kami kepada-MU Ya Allah. Maka dari itu ampunkanlah dosa kami. Ya Allah sesungguhnya kami hanyalah insan yang lemah yang penuh akan dosa, dan tiada layak kami akan Syurg a-MU, tapi kami juga tidak pula sanggup menaggung siksa Neraka-MU, dari itu karuniakanlah ampunan kepada ku, ampunkanlah dosaku sesungguhnya Engkaulah pengampun dosa-dosa besar.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

NO                                                                              Hal.

 

1. Kata Pengantar                                                      

2. Daftar Isi                                                                

3. Sedikit Gambaran Tentag Syurga                          

4. Keadaan Fisik Para Penghuni Surga                      

5. Rombongan Para Penghuni Surga                         

6. Penciptaan Bidadari Surga                                    

7. Fasilitas bagi Ahli Syurga                                      

8. Pasar Surga                                                            

9. Derajat Penghuni Syurga yang paling rendah        

10. Usaha-Usaha Ahli Syurga sewaktu di dunia       

11. Ayat-ayat AL-Quran tentang Bidadari Syurga   

12. Pensifatan Bidadari Syurga                                 

13. Doa Bidadari Syurga untuk calon suaminya       

14. Dua  Kisah pemuda Perindu Bidadari Syurga     

15. Penutup                                                                

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Bismillaahirrahmaanirrahiim.

 

A.  SEDIKIT GAMBARAN TENTANG  SYURGA

 

Pernahkah kita menginginkan keindahan surga

yang disediakan Allah kepada hamba-hamba-Nya yang beruntung ?… Yang

belum pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga dan terlintas dalam hati?…

Dapatkah kita bayangkan tempat tinggal penghuni surga yang dibangun Allah

dengan tangan-Nya sendiri berbentuk istana yang bahan bangunannya adalah

batu bata emas, dan perak sebening kaca, Abu Hurairah r.a. berkata: Ya Rasulullah dari apakah dibuat syurga itu? Jawabnya: Dari Air. Kami

bertanya: Beritakan tentang bangunan syurga! Jawabnya yang bermaksud:

Satu bata dari emas dan satu bata dari perak dan lantainya kasturi yang semerbak harum,

tanahnya dari za’faran, kerikilnya mutiara dan yaqut, siapa yang masuk dalamnya senang tidak

susah, kekal tidak mati tidak lapukdan usang pakaiannya, tidak berubah mukanya.

Kemudian Nabi s.a.w. bersabda yang bermaksud:

Tiga macam doa yang tidak akan tertolak: imam (pemimpin hakim) yang adil. Dan orang puasa

ketika berbuka. Dan orang yang teraniaya, maka doanya terangkat di atas awan, dilihat oleh Tuhan

lalu berfirman. Demi kemuliaan dan kesabaran-Ku, Aku akan bela padamu walau hanya menanti

masanya.

Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi s.a.w. bersabda yang bermaksud:

Sesungguhnya di dalam syurga ada pohon besar sehingga seorang yang berkenderaan dapat

berjalan di bawah naungannya selama seratus tahun tidak putus naungannya, bacalah: Wa dhilin

mamdud (dan naungan yang memanjang terus). Dan di dalam syurga kesenangannya yang tidak

pernah dilihat mata atau didengar oleh telinga, bahkan tidak pernah terlintas dalam hati

(perasaan) manusia, bacalah kamu: Maka tidak seorangpun yang mengetahui apa yang

tersembunyi bagi mereka dari kesenangan yang memuaskan hari sebagai pembalasan apa yang

telah mereka lakukan. Dan tempat pecut di dalam syurga lebih baik dari dunia seisinya. Bacalah

ayat yang bermaksud: Maka siapa dijauhkan dari api dan dimasukkan dalam syurga bererti telah

Beruntung.

Ibn Abbas r.a. berkata: Sesungguhnya di dalam syurga ada bidadari yang dijadikan dari empat

Macam unsur yakni: misik, anbar, kafur dan za’faran, sedang tanahnya dicampur dengan air hidup (hayawan)

dan setelah dijadikan maka semua bidadari asyik kepadanya, andaikan ia berludah dalam laut

tentu akan menjadi tawar airnya, tercantum di lehernya: Barang Siapa yang ingin mendapat isteri seperti aku

maka hendaklah taat kepada Tuhanku.

Mujahid berkata: Bumi syuga dari perak dan tanahnya dari misik dan urat-urat pohonnya dari perak,

sedang dahannya dari mutiara dan zabarjad, sedang daun dan buahnya seketika akan merunduk jikalau terlintas oleh penghuni syurga untuk memetiknya , yang makan sambil berdiri tidak sukar dengan duduk juga tidak sukar dan sambil berbaring juga

tidak sukar, kemudian membaca ayat: Dan dimudahkan buah-buahnya sehingga semudah-mudahnya.

Sehingga dapat dicapai oleh orang yang berdiri mahupun yang duduk dan berbaring.

Buah-buahannya lebih lembut dari

keju, lebih manis dari madu, sungai-sungai mengalirkan susu, madu, arak yang

tidak memabukan, air jernih yang tidak berubah rasanya.

 

penghuninya bagaikan bulan dimalam purnama, kecantikan bidadarinya tak

terbayangkan kejelitaannya, mulusnya, putihnya, kemontokanya, ia

dipingit didalam kemah, belum pernah tersentuh oleh jin ataupun manusia, yang

selalu tersenyum dan mengucapkan kalimat yang menyenangkan suami mereka, Abu Hurairah r.a. berkata: Demi Allah yang menurunkan kitab pada Nabi Muhammad s.a.w.

Sesungguhnya ahli syurga tiap saat bertambah elok cantiknya, sebagaimana dahulu di dunia

bertambah tua.

 

Kendaraanya adalah unta dan kuda bersayap yang terbuat dari mutiara, begitu

pula tanah dan debunya, makanan dan minumannya adalah hidangan istimewa

yang tak terbayangkan kelezatannya, kasur dan permadaninya adalah kasur tebal

dan sutra halus, gelas dan piringnya terbuat dari emas dan perak…subhanallah sungguh

sebuah janji yang tak pernah diingkari oleh Yang Maha Rahman. Apalagi jika Allah

menyingkap tirai-Nya….dan membukakan Hijab bagi Ahli Syurga,

Subhanallah dan terlihat wajah-Nya Yang Mulia sebagai nikmat teramat agung

bagi hamba-hamba-Nya. Nama-nama surga Surga memiliki nama-nama yang

disebutkan dalam Al-Qur’an dan Sunnah . Diantaranya: Jannatul Firdaus, yang

merupakan tertinggi derajatnya, Ia terletak di bawah Arsy Ar-Rahman. Kemudian

Jannatun Na’im (yang penuh kenikamatan), Jannatu Adn, Daarus Salam (negeri

yang penuh keselamatan). Jannatul Ma’wa dan Darul Khuldi. Bangunan Surga

Bangunannya terbuat dari batu bata emas dan perak adukannya beraroma kesturi

yang sangat harum, kerikilnya terbuat dari mutiara lu’lu dan yaquth dan tanahnya

terbuat dari za’farn seperti tepung putih yang beraroma kesturi. Diantara bentuk

bangunannya adalah kubah-kubah indah yang terbuat dari muatiara, Rasulullah

menjanjikan barangsiapa yang shalat sunnah 12 rakaat sehari semalam atau membaca surat Al-iklas 10x setiap habis shalt 5 waktu, maka

Allah akan membangunkan sebuah rumah untuknya di surga.

Pintu-pintunya Di dalam surga terdapat delapan pintu diantaranya adalah pintu Ar-

Rayyan yang diperuntukan bagi orang yang shaum (puasa). Seorang wanita yang

rajin shalat 5 waktu dan shaum, lalu meninggal sedang suaminya ridha maka ia

akan dipersilakan untuk masuk surga dari pintu manapun yang ia sukai.

Pintu-pintu

surga akan senantiasa terbuka untuk orang yang shalat akan masuk pintu shalat,

yang berjihad akan dipanggil dari pintu jihad, dan yang bersodaqah akan masuk

dari pintu shodaqah (HR. Bukahri Muslim) . Luas dan lebar pintu surga seperti

jarak pengendara tercepat selama tiga hari, jarak antara satu pintu dengan pintu

lainnya seperti Makkah dan Bushra (Mutafaqun Alaih) Derajat Surga Rasulullah

S.A.W bersabda:

 

”Sesungguhnya disurga terdapat 100 tingkatan yang disediakan

Allah bagi yang berjihad di jalan-Nya. Jarak antara satu tingkat dengan tingkatan

yang lainnya seperti jarak antara langit dan bumi. Maka jika kalian minta kepada

Allah mintalah Surga Firdaus ” (HR. Bukahri).

 

Tempat tertinggi di surga adalah Al-Wasilah yang terletak di surga tertinggi. Ia

dihuni oleh seseorang yaitu Rasulullah S.A.W. Pohon Taman dan Naungan Surga

Di dalamnya terdapat pohon yang apabila seorang pengembara itu berjalan di

bawah naungannya selama 100 tahun ia belum keluar dari naungannya, pohon-pohonnya.

kekal dan buahnya dekat lagi rendah menjuntai, sehingga mudah

diambil. Seluruh pohon disurga batangya terbuat dari emas (Shahihul Jami’) Ibnu

Abas berkata,

 

“Diantara penghuni surga ada yang rindu kangen dengan hiburan

dunia, lalu Allah megnutus angin dan menggerak gerakan pohon tersebut,

kemudian pohon tersebut memberikan semua hiburan yang pernah ada didunia.

Sungai-Sungai di surga Sungai-sungai di surga adalah sesuatu yang pasti, ia

terus mengalir dan tidak pernah berhenti, terletak di bawah ghurat (mahligai)

istana-istana dan taman-taman penghuni surga. Sungai-sungai tersebut berupa

sungai madu, sungai khamer yang tidak memabukkan, sungai susu dan sungai

air jernih yang tidak pernah berubah rasanaya. Sungai-sungai surga memancar

dari bagian atas surga, kemudian mengalir turun ke bawah menuju ke semua

tingkatan surga sebagai tersebut dalam hadist shahih :

“.. Sesungguhnya Firdaus

itulah tempat terbaik dan tertinggi derajatnya. Di atas Firdaus terdapat Arsy Allah

dan dari situ mengalir sungai-sungai surga ” (HR. Bukhari).

 

Mata air surga ada yang bernama Salsabil yang akan diberikan kepada orang-orang

yang mendekatkan diri kepada Allah (Muqorrobin) sedang para abror

(orang-orang yang berbuat baik) maka Allah memberi mereka air yang diberi

campuran kafur (air dingin yang aromanya wangi ) dan zanzabil/jahe ( air hangat

yang juga beraroma segar) ( Al Insan: 5 dan 17) Mahligai dan Istana Surga

Mahligai dan istana surga terbuat dari emas dan mutiara terbaik yang disediakan

bagi hamba-hamba-Nya yang beriman. Raulullah S.A.W bersabda

 

“Sesungguhnya orang yang beriman disediakan di surga, istana dari satu mutiara

yang berongga. Panjangnya adalah 60 mil. Di dalamnya terdapat pelayan-pelayan”.

 

Buah-buahan dan tanaman di surga Buah-buahan di surga banyak yang

serupa dengan buah-buahan di dunia, dilihat dari bentuknya dan namanya,

bedanya bahwa di surga buah tersebut tidak layu, busuk, tua atau mengecil dan

berkurang sebagaimana buah di dunia. Diantara nama buah yang disebut

didalam Al-Qur’anul Karim adalah delima dan anggur (Ar-Rahman: 68)

Ibnu Abbas berkata “Apabila penghuni surga tertarik untuk memetik buah buah

surga, maka buah buahan tersebut mendekat kepdanya hingga ia dapat

mengambil mana yang ia sukai” Ia juga berkata “Buah-buahan di surga seperti

anggur ia lebih lembut dari tepung dan di dalamnya tidak ada biji. Adapun

tanaman surga, setelah benihnya disebar, maka tumbuh dalam sekejap dan siap

panen saat itu juga (HR. Bukhari).

Makanan dan Minuman di Surga Penduduk

surga akan dihidangkan makanan dan minuman lezat yang sangat mengundang

selera, apapun yang mereka inginkan pasti mereka dapatkan . Rasulullah S.A.W

bersabda “Penghuni surga akan makan dan minum enak-enak. Mereka tidak

mengeluarkan ingus dari hidungnya, tidak buang air besar dan tidak buang air

kecil. Makanan mereka berubah menjadi sendawa yang beraroma kesturi” (HR.

Muslim).

Hidangan bagi mereka yang pertama kali adalah daging hati ikan paus, kemudian

disembelihkan baginya sapi yang makanan sehari harinya adalah rumput surga”

(HR. Muslim). Adapun tempat makan dan minum mereka berupa gelas dan piring

yang terbuat dari emas dan perak. Allah berfirman “Dan diedarkan kepada mereka

bejana bejana dari perak dan piala piala bening laksana kaca. Yaitu kaca kaca

yang terbuat dari perak yang telah diukur mereka dengan sebaik baiknya” (Al-

Insan: 15-16) Seruan di Surga Di surga akan ada seorang penyeru yang berkata

“Sesungguhnya sekarang tibalah saatnya kalian sehat wal’afiat dan tidak

menderita sakit selama-lamanya . Sekarang tibalah saatnya kalian hidup dan

tidak mati selama lamanya. Sekarang tibalah saat kalian tetap muda dan tidak tua

selama lamanya. Sekarang tibalah saatnya bagi kalian bersenang-senang dan

tidak sengsara selam lamanya (HR. Muslim) Dalam hadist lain disebutkan

 “Penghuni surga akan masuk surga dan penghuni neraka akan masuk neraka,

kemudian penyeru akan berdiri dianatara mereka dan berkata “Wahai penghuni

surga sekarang tidak ada kematian Wahai penghuni neraka sekarang tidak ada

lagi kematian. Semuanya kekal abadi di tempatnya masing-masing ” (HR. Bukahri

dan Muslim)

Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Shuhaib r.a. berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda

yang bermaksud:

Apabila ahli syurga masuk ke syurga dan ahli neraka telah masuk ke neraka, maka ada seruan.

Hai ahli syurga Allah akan menepati janjiNya kepada kamu. Mereka berkata: Apakah itu, tidakkah

telah memberatkan timbangan amal kami dan memutihkan wajah kami dan memasukkan kami ke

dalam syurga dan menghindarkan kami dari neraka. Maka Allah membukakan bagi mereka hijab

sehingga mereka dapat melihatNya, demi Allah yang jiwaku ada di tanganNya belum pernah

mereka diberi sesuatu yang lebih senang daripada melihat kepada zat Allah.

Anas bin Malik r.a. berkata: Jibril datang kepada Nabi s.a.w. membawa cermin putih yang

ditengahnya ada titik hitam, maka Nabi s.a.w. bertanya kepada Jibril: Apakah cermin yang putih

ini? Jawabnya: Ini hari Jumaat dan titik hitam ini saat mustajab yang ada di hari Jumaat, telah

dikurniakan untukmu dan umatmu, sehingga umat-umat yang sebelummu berada di belakangmu,

yaitu Yahudi dan nashara (Kristian) dan ada saat di hari Jumaat jika seorang mukmin bertepatan

berdoa untuk kebaikan pada saat itu pasti ia akan diterima oleh Allah atau berlindung kepada Allah

dari suatu bahaya pasti akan dihindarkannya dan hari Jumaat di kalangan kami (malaikat)

dinamakan yaumul mazid (hari tambahan). Nabi s.a.w. bertanya: Apakah yaumul mazid itu? Jawab

Jibril: Tuhan telah membuat lembah di syurga jannatul firdaus, di sana ada anak bukit dari misik

kasturi dan pada tiap hari Jumaat di sana disediakan mimbar-mimbar dari nur (cahaya) yang

diduduki oleh para nabi dan ada mimbar-mimbar dari emas bertaburan permata yaqut dan

zabarjad di duduki para siddikin suhada’ dan salihin, sedang orang-orang ahli ghurof (yang di

bilik syurga) berada di belakang mereka di atas bukit kecil itu berkumpul menghadap kepada

Tuhan untuk memuja-muji kepada Allah, minta (Kami mohon keridaan-Mu). Jawab Allah: Aku telah

rida kepadamu, sehingga kamu Aku tempatkan di rumahKu dan Aku muliakan kamu,

kemudian Allah menampakkan kepada mereka, sehingga mereka dapat melihat zat-Nya, maka

tidak ada hari yang mereka suka sebagaimana hari Jumat, kerana mereka merasa

bertambahnya kemuliaan kehormatan mereka.

Dalam lain riwayat: Allah menyuruh kepada Malaikat: Berikan makan kepada para waliKu, maka

dihidangkan berbagai makanan maka terasa pada tiap suap rasa yang lain dari semula, bahkan

lebih lazat, sehingga bila selesai makan, diperintahkan oleh Allah: Berikan minum kepada hambahamba-Ku,

maka diberi minuman yang dapat dirasakan kelazatannya pada tiap teguk dan ketika

telah selesai maka Tuhan berfirman yang bermaksud: Akulah Tuhanmu telah menepati apa yang

Aku janjikan kepadamu dan kini kamu boleh minta apa saja niscaya Aku berikan permintaanmu. Jawab

mereka. Kami minta ridha-Mu ya Robbi, Kami minta ridha-Mu, dua atau tiga kali. Dijawab oleh Allah: Sesungguhnya Aku telah ridha

kepadamu, bahkan masih ada tambahan lagi daripada-Ku, pada hari ini Aku muliakan kamu

dengan kehormatan yang terbesar dari semua yang telah kamu terima, maka

dibukakan hijab sehingga mereka dapat melihat zat Allah sekehendak Allah, maka segeralah

mereka bersujud kepada Allah sekehendak Allah, sehingga Allah menyuruh mereka: Angkatlah

kepalamu sebab kini bukan masa beribadah, maka di situ mereka lupa pada nikmat-nikmat yang

sebelumnya dan terasa benar bahawa tidak ada nikmat lebih besar daripada melihat zat Allah

yang mulia. Kemudian mereka kembali maka semerbak bau harum dari bawah arsy dari bukit

kasturi yang putih dan ditaburkan di atas kepala mereka di atas ubun-ubun kuda mereka maka

apabila mereka kembali kepada isteri-isterinya terlihat bertambah indah lebih dari semula ketika

mereka meninggalkan mereka, sehingga isteri-isteri mereka berkata: Kamu kini lebih elok dari

yang biasa.

Abul-Laits berkata: Terbuka hijab, bererti hijab yang menutupi mereka untuk melihatNya. Dan Arti

nasihat kepadaNya, yakni melihat kebesaran yang belum pernah terlihat sebelumnya, tetapi

kebanyakan ahli ilmu mengartikan: Melihat zat Allah tanpa perumpamaan.

 

Ikramah berkata: Ketangkasan ahli syurga bagaikan orang umur 33 tahun lelaki dan perempuan

sama-sama, sedang tingginya enam puluh hasta setinggi Nabi Adam a.s. muda-muda yang

masih bersih halus tidak berjanggut, bola matanya Sangat indah, memakai tujuh puluh macam perhiasan, yang

berubah warnanya tiap-tiap jam, tujuh puluh macam warna, maka dapat melihat mukanya di muka

isterinya demikian pula di dadanya, dibetisnya, demikian pula isterinya dapat melihat wajahnya di

wajah suaminya, dada dan betisnya, mereka tidak berludah dan tidak beringus, lebih-lebih yang

lebih kotor, maka lebih jauh.

Dalam riwayat lain: Andaikan seorang wanita syurga menunjukkan tapak tangannya dari langit

nescaya akan menerangi antara langit dan bumi.

Zaid bin Arqam r.a. berkata: Seorang ahli kitab datang kepada Nabi s.a.w. dan bertanya: Ya Abal-

Qasim apakah kau nyatakan bahawa orang syurga itu makan dan munum? Jawab Nabi s.a.w.:

Ya, demi Allah yang jiwa Muhammad ada di tangannya, seorang ahli syurga diberi kekuatan sertus

orang dalam makan, minum dan jima’ (bersetubuh). Ia berkata: Sedang orang yang makan,

minum ia lazimnya berhajat, sedang syurga itu bersih tidak ada kotoran? Jawab Nabi s.a.w.: Hajat

seseorang itu berupa peluh (keringat) yang berbau harum bagaikan kasturi.

Mu’tah bin Sumai mengenai firman Allah yang bermaksud: Thuba ialah pohon di syurga yang

dahannya dapat menaungi tiap rumah di syurga, di dalamnya berbagai macam buah dan

dihinggapi burung-burung besar, sehingga bila seorang ingin burung dapat memanggilnya dan

segera jatuh di ataS meja makannya dan dapat makan, di sayap yang sebelah berupa dinding dan

yang lain berupa panggangan, kemudian bila telah selesai ia terbang kembali.

Dari Al’amasy dari Abu Salih dari Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi s.a.w. bersabda yang bermaksud:

Rombongan pertama akan masuk syurga dari umatku bagaikan bulan purnama, kemudian yang

berikutnya bagaikan bintang yang amat terang di langit kemudian sesudah itu menurut tingkatnya

masing-masing, mereka tidak kencing dan buang air, tidak berludah dan tidak ingus, sisir rambut

mereka dari emas, dan ukup-ukup mereka dari kayu gahru yang harum dan peluh mereka kasturi

 

  • Keadaan Fisik Para Penghuni Surga

 

Para Penghuni surga, mulus, tampan, dan

bercelak, mereka akan senatiasa muda dan pakaiannya tidak pernah lusuh ataupun usang.

Golongan pertama yang masuk surga kelihatan seperti bulan purnama. Mereka

tidak pernah buang air kecil dan buang air besar. Mereka tidak beringus dan

meludah. Sisir mereka terbuat dari emas da bejana mereka terbuat dari misk .

Dan perasapannya terbuat dari kemenyan. Para penghuni surga adalah

kebanyakan orang miskin dan lemah. Rasulullah adalah orang yang pertama

sekali mengetuk pintu surga (HR. Muslim).

 

  •  Rombongan Para Penghuni Surga

 

Di antara penghuni surga adalah sebagaimana sabda Nabi Muhammad S.A.W

“Maukah aku tunjukan tentang penghuni surga ? Ia adalah orang yang lemah dan

merendah diri (tawadhu), jika ia bersumpah atas nama Allah pasti Allah

memperkenankan sumpahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim). Yang terbanyak dari

penghuni surga adalah umat Nabi Muhammad S.A.W . Rasulullah menyebutkan

bahwa penghuni surga berjumlah 120 shaf (barisan) dan umat Nabi Muhammad

berjumlah 80 shaf dari 120 shaf tadi (2/3 penduduk surga). Yang Pertama kali

Masuk surga Yang pertama kali masuk surga adalah Rasulullah S.A.W dan Abu

Bakar Ash Shidiq. Kelompok pertama yang akan masuk surga tanpa hisab

berjumlah 70.000 orang. Mereka saling bergandengan tangan hingga masuk

surga semuanya. Wajah mereka seperti rembulan saat purnama (HR. Bukahri

dan Muslim). Dalam riwayat lain disebutkan bahwa mereka adalah orang yang

tidak mengruqyah, tidak melakukan tathayyur dan hanya bertawakkal kepada

Rabb mereka.

Rasulullah S.A.W bersabda “Adapun 3 orang yang pertama kali masuk surga

adalah syahid, seorang hamba yang tidak disibukkan oleh dunia dan taat kepada

Rabbnya dan orang fakir yang memiliki tanggungan namun ia menjaga diri dari

meminta minta (HR. Ahmad). Orang yang miskin akan masuk surga terlebih

dahulu dari orang-orang kaya karena mereka tidak memiliki sesuatu untuk

dihisab. Selisih waktu antara keduanya adalah 40 tahun. (HR. Muslim).

Ibnu Qoyyim menyimpulkan bahwa tidak semua penduduk surga yang pertama

kali masuk akan lebih tinggi kedudukannya dari yang terakhir boleh jadi yang

terakhir kali mendapatkan derajat yang lebih agung, semisal orang kaya yang

pandai bersyukur dan bertaqorrub kepada-Nya dengan berbagai kebajikan dan

shadaqoh. Ia lebih tinggi dari orang fakir karena sang fakir tidak mampu berbuat

sebagaimana yang diperbuat oleh orang kaya (Hadiul Arwah, Ibnu Qoyyim) Angin

& Bau Surga Bau aroma surga bisa dicium dari jarak 100 tahun Ibnu Qoyyim

berkata ‘Aroma surga iitu ada 2 macam, pertama aroma yang bisa ditemui di

surga yang bisa dicium oleh arwah dan tiak bisa dicium oleh orang-orang lainnya.

Kedua aroma yang bisa diketahui dengan panca indera seperti halnya aroma

bunga dan lain sebaginya. Aroma jenis kedua bisa dijangkau seluruh penghuni

surga di akhirat kelak, baik dari tempat jauh atau tempat yang dekat. Adapun

aroma surga di dunia, maka ia bisa dicium oleh orang-orang yang dikehendaki

Allah, seperti para nabi dan Rasul. Aroma yang dicium Anas bin Nadr saat

berjihad sebelum ia syahid bisa dikatagorikan pada aroma jenis ini. Wallahu

‘alam.

 

  •  Penciptaan Bidadari Surga

 

Bidadari Surga dan Pesona Kecantikannya Bidadari surga adalah mahluk

berkelamin wanita yang diciptakan Allah secara langsung tidak melalui kelahiran untuk penghuni surga. Al-Qur’an dan

Sunnah menggambarkan tentang keindahan dan kesemppurnaan penciptaan

mereka. Digambarkan bahwa mereka adalah bidadari yang cantik, jelita, putih

bersih dipingit di dalam kemah senantiasa menundukan pandangan, Allah

menyebut mereka dengan khoirotun Hisan (bidadadriyang baik dan cantik),

mereka semua perawan, penuh cinta dan sebaya, dan kulitnya

putih bersih, mulus nan montok.

Dalam hadist Bukhori disebutkan kalau sekiranya salah seorang bidadari surga

datang ke dunia, pasti ia akan menyinari langit dan bumi dan memenuhi antara

langit dan bumi dengan aroma yang harum semerbak. Sungguh tutup kepala

salah seorang wanita surga lebih baik dari pada dunia dan isinya. Dalam sebuah

riwayat disebutkan bahwa bidadari surga teresbut diciptakan dari za’faron surga.

Maka Ibnu Qoyyim berkomentar “Jika penciptaan manusia yang tergolong mahluk

yang paling sempurna diciptakan dari bahan baku berupa tanah, kemudian

berubah menjadi sosok yang paling bagus. Maka bagaimana sosok yang

diciptakan dari za’faran yang ada di surga ? tentulah menjadi Pemandanagan Lain di Surga

 

  • Fasilitas bagi Ahli Syurga

 

A. Para Penghuni surga akan dihiasi dengan gelang emas dan mereka memaki

pakaian hijau dari sutra halus dan sutra tebal, mereka duduk sambil bersandar

diatas dipan-dipan yang indah (Al Kahfi: 30-31). Kasur suga adalah kasur tebal

lagi empuk. Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari

sutra (Ar-Rahman:54, 76 dan Al-Ghasyiyah: 13-16)

B. Kemah, ranjang dan sofa surga : Rasululullah S.A.W bersabda ”

Seusungguhnya bagi setiap mukmin di surga disiapkan kemah dari suatu

mutiara lu’lu yang berongga. Tingginya 60 mil. Di dalamnya terdapat keluarganya

dan orang beriman berjalan mengelilingi mereka. Sebagian mereka tidak bisa

melihat sebagian yang lain (HR Bukhari dan Muslim). Allah Ta’ala berfirman:

Mereka bertelekan di atas diapan-dipan berderetan dan Kami kawinkan mereka

dengan bidadari-bidadari cantik bermata jeli (Ath-Thur: 20).

C. Pelayan di surga . Yang senantiasa sibuk melayani penghuni surga adalah

wildanun mukholladun . Mereka adalah anak orang-orang muslim yang

meninggal sewaktu kecil,. Allah Ta’ala berfirman: Mereka dikelilingi oleh anak-anak

muda yang tetap muda, dengan membawa gelas, cerek dan sloki (piala)

berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir (Al-Waqi’ah: 17-18)

D. Kendaraan mereka adalah unta dan kuda yang bersayap yang terbuat dari

mutiara yaquth.

Hubungan jimak di Surga Dalam menafsirkan firman Allah yang

berbunyi “Sesungguhnya penduduk surga itu bersenang-senang dalam

kesibukan mereka” (Yaasin: 55). Ibnu Mas’ud, Ibnu Abbas, Al Auza’i dan Muqotil berkata,

“Kesibukan mereka yang dimaksud adalah memanjakan istri-istri mereka dari kalangan Bidadari  diatas ranjang dan permadani yang empuk di dalam surga secara bergiliran” para bidadari syurga pun  dengan malu-malu

berlomba-lomba untuk merayu dan menggoda suami mereka agar suami meraka bertambah kecintaanya kepada mereka.

Rasulullah S.A.W bersabda tentang hubungan jimak para penghuni surga “Di surga seorang

mukmin diberi kekuatan sekian banyak menggauli wanita” (HR. Tirmidzi, shahih).

Abu Umamah berkata, Rasulullah S.A.W pernah ditanya “Apakah penduduk surga

melakukan hubungan suami istri ?”. Beliau S.A.W menjawab “penis yang tidak

pernah lemas, syahwat yang tidak pernah padam, dan jimak demi jimak”.

Sai’d bin Jubair berkata “Sesungguhnya nafsu syahwat (pednduduk surga)

mengalir dalam tubuhnya selama 70 tahun. Selama waktu itu ia merasakan

kenikmatan yang tiada taranya dan tidak terkena kewajiban mandi jinabat . Mereka

tidak merasakan loyo atau kekuatannya menurun. Justru hubungan seksual

mereka mencapai keniknatan dan kepuasan. Wallahu a’lam.

 

  • Pasar Surga

 

Rasulullah S.A.W bersabda “Sesungguhnya di surga terdapat pasar yang

didatangi penghuni surga  setiap hari Jum’at. Dan disitu terdapat banyak Bidadari. Dan apabila Angin utara berhembus menerpa

wajah dan pakaian mereka akan membuat mereka semakin tampan dan

menarik. Dan apabila penghuni syurga melihat  Bidadari yang ia sukai, maka seketika itu ia bisa mengajaknya pulang  ke istana dan menjadikanya sebagai istri mereka. Dalam keadaan seperti itu mereka pulang menemui istrinya masing-masing.

Istri-istri mereka berkata “Demi Allah, kanda semakin tampan dan ganteng.

”. Mereka menjawab ” kalian juga semakin cantik nan ayu”.

 

  •  Derajat Penghuni Syurga yang paling rendah

 

Hamba yang terakhir kali masuk surga adalah

orang yang melintasi titian Jembatan antara syurga, terkadang jalan dan terkdang merangkak dan

terkadang dilalap api hingga hangus. Allah memerintahkannya untuk masuk

surga, namun ia melihat seakan surga telah penuh sesak. Allah berkata

kepadanya bahwa ia akan diberi kenikmatan sepuluh kali dunia dan isinya hingga

ia merasa dipermainkan Allah. Namun Allah berfirman: Itulah derajat penghuni

surga yang paling rendah kelasnya (sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari dan

Muslim). Ayat – Ayat Tentang Surga [Al Qoshosh (28) :83] Negeri akhirat itu, Kami

jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat

kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang

yang bertakwa. [Ar Ra’d (13) :35] Nabi muhammad  Saw bersabda: sesungguhnya ketika itu, Allah menunjukkan syurga yg lebih tinggi derajadnya kepada Ahli syurga yang terahir ,kemudian Allah berfirman ‘’ Tidakkah kau  ingin syurga yang lebih indah ini, ‘’ maka Ahli syurga itubmenjawab ‘’ sebenarnya hamba ingin kalau Tuhanku ( Allah SWT) mengijinkan. Maka Allah menunjukkan syurga yg lebih tinggi derajadnya kemudian Allah berfirman ‘’ Tidakkah kau  ingin syurga yang lebih indah ini, ‘’ maka Ahli syurga itubmenjawab ‘’ sebenarnya hamba ingin kalau Tuhanku ( Allah SWT) mengijinkan. Setelah itu Allah menunjukkan lagi Syurga yg lebih indah, kemudian Allah berfirman ‘’ Tidakkah kau  ingin syurga yang lebih indah ini, ‘’ maka Ahli syurga itubmenjawab ‘’ tidak tuhanku sesungguhnya hamba malu, karena telah banyak meminta kepada-MU. Maka Rosullullah Saw pun tersenyum saat menceritakan hal itu kepada para sahabatnya.

Setiap orang Ahli syuga diberi oleh Allah tujuh puluh perhiasan, dan Mahkota dari emas di atas kepalanya ,tiap perhiasan berbeda warna dengan yang

lain, sedang di jari-jarinya ada sepuluh cincin, terukir pada yang pertama: Salam alaikum bima

shobartum dan yang kedua Ud khuluha bisalamin aminin yang ketiga: Tilkal janatullati urits tumu

ha bima kuntum ta’malun. Dan yang keempat: Rufi’at ankumul ahzanu wal humum. Kelima:

Albasakum alhuli wal hulal. Keenam: Zawwa jakum ul hurul iin. Ketujuh: Walakum fihamatasy

tahihil anfusu wa taladzzul a’yun wa antum fiha khalidun. Kelapan: Rafaq tumunnabiyina

wassdidiqin. Kesembilan: Shirtum syababa laa tahromun. Kesepuluh: Sakantum fi jiwari man laa

yu’dzil jiran. artinya:

1. Selamat sejahteralah kamu kerana kesabaranmu.

2. Masuklah ke syurga dengan selamat dan aman.

3. Itulah syurga yang diwariskan kepadamu kerana amal perbuatanmu.

4. Telah dihindarkan dari kamu semua risau dan dukacita.

5. Kami memberimu pakaian dan perhiasan.

6. Kami kahwinkan kamu dengan bidadari.

7. Untukmu dalam syurga segala keinginan dn menyenangkan padangan matamu.

8. Kamu telah berkumpul dengan para Nabi dan siddiqin.

9. Kamu menjadi muda dan tidak tua selamanya.

10. Kamu tinggal dengan tetangga yang tidak mengganggu tetangganya.

 

  • Usaha-Usaha Ahli Syurga untuk mendapatkan kehormatan di dalam Syurga sewaktu di dunia.

 

Abul-Laits berkata: Sesiapa yang ingin mendapat kehormatan itu hendaklah menepati lima

macam:-

1. Menahan dari maksiat, kerana firman Allah yang bermaksud: Dan menahan nafsu dari

maksiat maka syurga tempatnya.

2. Rela dengan pemberian yang sederhana sebab tersebut dalam hadis: Harga syurga itu

ialah tidak rakus pada dunia.

3. Rajin pada tiap taat dan semua amal kebaikan, sebab kemungkinan amal itulah yang

menyebabkan pengampunan dan masuk syurga, firman Allah yang bermaksud: Itu syurga

yang diwariskan kepadamu kerana amal perbuatanmu.

4. Cinta pada orang-orang yang salih dan bergaul pada mereka sebab mereka diharapkan

syafa’atnya sebagaimana dalam hadis yang bermaksud: Perbanyaklah kawan, kerana tiap

kawan itu ada syafaatnya pada hari kiamat.

5. Memperbanyak doa dan minta masuk syurga dan husnul khotimah. Sebagaimana ahli

nikmat berkata: Condong kepada dunia setelah mengetahui pahala bererti satu

kebodohan. Dan tidak bersungguh-sungguh beramal setelah mengetahui besarnya

pahala bererti lemah malas dan di syurga ada masa istirahat tidak dapat dirasakan kecuali

oleh orang yang tidk pernah istirahat di dunia dan ada kepuasan yang tidak dapat

dirasakan kecuali oleh orang yang meninggalkan berlebihan di dunia dan cukup dengan

kesederhanaan yang ada di dunia. Ada seorang zahid makan sayur dan garam, lalu

ditegur oleh orang; Kamu cukup dengan itu tanpa roti? Jawabnya: Saya jadikan makan itu

untuk syurga sedang kau jadikan untuk tandas, kau makan segala yang lazat dan akhirnya

ke tandas, sedang makan sekadar untuk menguatkan taat, semoga saya sampai ke

syurga.

Ibrahim bin Adham ketika akan masuk ke tempat pemandian, dilarang oleh penjaganya: Jangan

masuk kecuali jika membayar wangnya, maka ia menangis dan berdoa: Ya Allah seorang untuk

masuk ke rumah syaitan tidak diizinkan tanpa upah, maka bagaimana saya akan masuk ke tempat

para nabi dan siddiqin tanpa upah (Cuma-Cuma)?

Tersebut dalam wahyu yang diturunkan pada sebahagian para Nabi itu: Hai Anak Adam kau

membeli neraka dengan harga mahal dan tidak mahu membeli syurga dengan harga murah,

ertinya: Adakalanya pengeluaran untuk maksiat itu banyak dan ringan, tetapi untuk sedekah

kebaikan sedikit dan berat.

Abu Hazim berkata: Andaikata syurga itu tidak dapat dicapai kecuali dengan meninggalkan

kesukaannya di dunia, nescaya itu ringan dan sedikit untuk mendapat syurga dan andaikan neraka

itu tidak dapat dihindari kecuali dengan menanggung semua kesukaran-kesukaran dunia,

nescaya itu ringan dan sedikit di samping keselamatan dari neraka. Padahal kamu dapat masuk

syurga hanya dengan meninggalkan satu persen dari kesukaanmu dan dapat selamat dari neraka

dengan sabar menderita satu persen dari kesukaran.

Yahya bainMu’adz Arrazi berkata: Meninggalkan dunia berat, tetapi meninggalkan syurga lebih

berat, sedang maharnya syurga ialah meninggalkan dunia.

Anas bin Malik r.a. berkata: Nabi s.a.w. bersabda yang bermaksud:

Siapa yang minta kepada Allah syurga sampai tiga kali, maka syurga berdoa: Ya Allah masukkan

ia ke syurga dan siapa berlindung kepada Allah dari neraka tiga kali, maka neraka berdoa: Ya

Allah hindarkan ia dari neraka.

Semoga Allah menghindarkan kami dari neraka dan memasukkan kami ke dalam syurga. Dan

andaikan di dalam syurga itu tidak ada apa-apa kecuali bertemu dengan kawan-kawan nescaya itu

sudah enak dan baik, maka bagaimana padahal di syurga itu segala kehormatan dan kepuasan

itu semua ada.

Anas bin Malik r.a. berkata: Nabi s.a.w. bersabda yang bermaksud: Di dalam syurga ada pasar

tetapi tidak ada jual beli, hanya orang-orang berkumpul

Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang takwa ialah

(seperti taman); mengalir sungai-sungai di dalamnya; buahnya tak henti-henti

sedang naungannya (demikian pula). Itulah tempat kesudahan bagi orang-orang

yang bertakwa; sedang tempat kesudahan bagi orang-orang kafir ialah neraka. AL-Hajj (22) :23] Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang beriman dan

mengerjakan amal yang saleh ke dalam surga-surga yang di bawahnya mengalir

sungai-sungai. Di surga itu mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari

emas dan mutiara, dan pakaian mereka adalah sutera. [35:34] Dan mereka

berkata:” Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami.

Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.

[Ash Shaffat (37) : 43] Di dalam surga – surga yang penuh nikmat, di atas tahta-tahta

kebesaran berhadap-hadapan. diedarkan kepada mereka gelas yang berisi

khamar dari sungai yang mengalir [Al Zukhruf (43) : 71] Diedarkan kepada mereka

piring-piring dari emas dan piala-piala dan di dalam surga itu terdapat segala apa

yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya.

 

 

  • AYAT-AYAT AL-QUR’AN DAN HADIST TENTANG BIDADARI SYURGA

 

Mungkin ini yang membuat penulis heran akan tingkah laku wanirta remaja saat ini, mereka selalu menyombongkan diri  atas kecantikanya. Bahkan mereka selalu dengan mudah membuka jilbab dan mempertontonkan auratnya, seakan dialah sosok wanita yang sempurna.

Padahal TIDAK !!!,,

Di surga terdapat makhluk yang begitu cantik yang belum pernah seorang pun melihat ada

makhluk secantik itu. Dan mereka sangat pemalu dan terjaga sehingga kecantikan mereka hanya dinikmati oleh

suami-suami mereka di surga.

Berikut ini adalah kumpulan ayat dan hadits yang menceritakan tentang para bidadari surga.

Harumnya Bidadari

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sekiranya salah seorang bidadari surga datang ke dunia, pasti

ia akan menyinari langit dan bumi dan memenuhi antara langit dan bumi dengan aroma yang harum semerbak.

Sungguh tutup kepala salah seorang wanita surga itu lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Bukhari dan

Muslim)

Kecantikan Fisik

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Rombongan yang pertama masuk surga adalah dengan wajah

bercahaya bak rembulan di malam purnama. Rombongan berikutnya adalah dengan wajah bercahaya seperti

bintang-bintang yang berkemilau di langit. Masing-masing orang di antara mereka mempunyai dua istri, dimana

sumsum tulang betisnya kelihatan dari balik dagingnya. Di dalam surga nanti tidak ada bujangan.” (HR. Bukhari

dan Muslim)

 

كَذَلِكَ وَزَوَّجْنَاهُم بِحُورٍ عِینٍ

 

“Demikianlah. Dan Kami berikan kepada mereka bidadari.” (Qs. Ad-Dukhan: 54)

Abu Shuhaib al-Karami mengatakan, “Yang dimaksud dengan hur adalah bentuk jamak dari haura, yaitu wanita

muda yang cantik jelita dengan kulit yang putih dan dengan mata yang sangat hitam. Sedangkan arti ‘ain adalah

wanita yang memiliki mata yang indah.

Al-Hasan berpendapat bahwa haura adalah wanita yang memiliki mata dengan putih mata yang sangat putih dan

hitam mata yang sangat hitam.

Sopan dan Pemalu

Allah Subhanahu wa Ta’ala menyifati bidadari dengan “menundukkan pandangan”

pada tiga ayat di Al-

Qur’an, yaitu:

“Di dalam surga, terdapat bidadari-bidadari-bidadari yang sopan, yang menundukkan pandangannya, tidak

pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan

tidak pula oleh jin. Maka nikmat Rabb-mu yang manakah yang kamu dustakan? Seakan-akan biadadari itu

permata yakut dan marjan.” (Qs. Ar-Rahman: 56-58)

“Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan jelita matanya.” (Qs. Ash-Shaffat: 48)

“Dan pada sisi mereka (ada bidadari-bidadari) yang tidak liar pandangannya dan sebaya umurnya.”

Seluruh ahli tafsir sepakat bahwa pandangan para bidadari surgawi hanya tertuju untuk suami mereka, sehingga

mereka tidak pernah melirik lelaki lain.

Putihnya Bidadari

Allah Ta’ala berfirman, “Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan.” (Qs. ar-Rahman: 58)

al-Hasan dan mayoritas ahli tafsir lainnya mengatakan bahwa yang dimaksudkan adalah bidadari-bidadari surga

itu sebening yaqut dan seputih marjan.

Allah juga menyatakan,“(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih dipingit dalam kemah.” (Qs. Ar-Rahman:

72)

Maksudnya mereka itu dipingit hanya diperuntukkan bagi para suami mereka, sedangkan orang lain tidak ada

yang melihat dan tidak ada yang tahu. Mereka berada di dalam kemah.

Baiklah…ini adalah sedikit gambaran yang penulis berikan tentang bidadari di surga. Karena bagaimanapun

gambaran itu, maka manusia tidak akan bisa membayangkan sesuai rupa aslinya, karena sesuatu yang berada di

surga adalah sesuatu yang tidak/belum pernah kita lihat di dunia ini.

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Allah Azza wa Jalla berfirman, “Aku siapkan bagi hamba-hamba-Ku yang shalih sesuatu yang tidak pernah

dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah terlintas oleh pikiran.” (HR. Bukhari

dan Muslim)

Setelah mengetahui sifat fisik dan akhlak bidadari, maka bukan berarti bidadari lebih baik daripada wanita

surga. Sesungguhnya wanita-wanita surga memiliki keutamaan yang sedemikian besar, sebagaimana disebutkan

dalam hadits,

“Sungguh tutup kepala salah seorang wanita surga itu lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Bukhari dan

Muslim)

Dan lagi, seorang manusia telah Allah ciptakan dengan sebaik-baik rupa,

“Dan manusia telah diciptakan dengan sebaik-baik rupa.” (Qs. At-Tiin: 4)

Dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Saya bertanya, “Wahai Rasulullah, manakah yang lebih

utama, wanita dunia ataukah bidadari yang bermata jeli?”

Beliau shallallahu’‘alaihi wa sallam menjawab, “Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari

yang bermata jeli, seperti kelebihan apa yang tampak daripada apa yang tidak tampak.”

Saya bertanya, “Karena apa wanita dunia lebih utama daripada mereka?”

Beliau menjawab, “Karena shalat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya di

wajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutra, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau,

perhiasannya kekuning-kuningan, sanggulnya mutiara dan sisirnya terbuat dari emas. Mereka berkata, ‘Kami

hidup abadi dan tidak mati, kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali, kami selalu mendampingi dan

tidak beranjak sama sekali, kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang

yang memiliki kami dan kami memilikinya.’.” (HR. Ath Thabrani)

Subhanallah. Betapa indahnya perkataan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebuah perkataan yang

seharusnya membuat kita, wanita dunia, menjadi lebih bersemangat dan bersungguh-sungguh untuk menjadi

wanita shalihah. Berusaha untuk menjadi sebaik-baiknya  perhiasan. Berusaha dengan lebih keras untuk bisa

menjadi wanita penghuni surga..

Nah, tinggal lagi, apakah kita mau berusaha menjadi salah satu dari wanita penghuni surga?

Maraji’:

Mukhtashor Hadil al-Arwah ila Bilad al-Afrah (Tamasya ke Surga) (terj), Ibnu Qoyyim al-Jauziyyah.

***

( كَذَلِكَ وَزَوَّجْنَاهُمْ بِحُورٍ عِینٍ ( ٥٤

 

“Demikianlah, dan Kami berikan kepada mereka bidadari.” (QS. Ad-Dhukhan: 54)

 

( مُتَّكِئِینَ عَلَى سُرُرٍ مَصْفُوفَةٍ وَزَوَّجْنَاهُمْ بِحُورٍ عِینٍ ( ٢٠

 

“Mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli.”

(QS. At-Thur: 20)

 

( حُورٌ مَقْصُورَاتٌ فِي الْخِیَامِ ( ٧٢

 

“(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih, dipingit dalam rumah.

” (QS. Ar-Rahman: 72)

 

 ( فِیهِنَّ خَیْرَاتٌ حِسَانٌ ( ٧٠ )

 

“Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik.” (QS. Ar-Rahman: 70)

 

( إِنَّا أَنْشَأْنَاهُنَّ إِنْشَاءً ( ٣٥ )فَجَعَلْنَاهُنَّ أَبْكَارًا ( ٣٦ )عُرُبًا أَتْرَابًا ( ٣٧

 

“Sesungguhnya kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung.[1] Dan kami jadikan mereka gadis-gadis perawan.

Penuh cinta lagi sebaya umurnya.” (QS. Al-Waqi’ah: 35-37)

Ibnu Abid Dunya meriwayatkan dari Abul Hawari, dia berkata: Bidadari itu diciptakan langsung (kun fayakun). Apabila telah

sempurna peciptaan mereka maka dipasanglah kemah-kemah atas mereka. Oleh karena itu Ibnul Qayyim berkata bahwa kemah-kemah

ini bukanlah ghuraf (kamar-kamar) atau qushur (istana-istana), melainkan ia adalah tenda di taman-taman dan di atas sungaisungai.

 

Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda:

1. Hadits Abu Sa’id al-Khudri Rodiallohu ‘anhu :

 

فَذَكَرَ .« إِنَّ أَدْنَى أَهْلِ الْجَنَّةِ مَنْزِلَةً رَجُلٌ صَرَفَ اللهُّ وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ قِبَلَ الْجَنَّةِ وَمَثَّلَ لَهُ شَجَرَةً ذَاتَ ظِلٍّ فَقَالَ: أَيْ رَبِّ قَرِّبْنِي مِنْ هذِهِ الشَّجَرَةِ أَكُونُ فِي ظِلِّهَا »

الْحَدِیْثَ فِيْ دُخُوْلِهِ الْجَنَّةَ وَتًمًنٍّیْهِ إِلىَ أَنْ قَالَ فِيْ آخِرِهِ.

 

“Sesungguhnya ahli surga yang paling rendah tingkatannya adalah seseorang yang Allah palingkan wajahnya dari neraka kearah

surga, dan ditampakkan padanya satu pohon surga yang rindang. Lalu orang itu berkata: Ya Allah dekatkanlah aku ke pohon itu

agar aku bisa berteduh di bawahnya.” Lalu Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam terus menyebutkan angan-angan orang itu hingga

akhirnya beliau bersabda:

 

إِذَا انْقَطَعَتْ بِهِ الأَمَانِيُّ قَالَ اللهُّ: هُوَ لَكَ وَعَشْرَةُ أَمْثَالِهِ. قالَ: ثُمَّ یَدْخُلُ بَیْتَهُ فَتَدْخُلُ عَلَیْهِ زَوْجَتَاهُ مِنَ الحُورِ الْعِینِ فَیَقُولاَنِ : الْحَمْدُ للهِّ الَّذِي أَحْیَاكَ لَنَا وَأَحْیَانَا لَكَ. »

.« قَالَ: فَیَقُولُ: مَا أُعْطِيَ أَحَدٌ مِثْلَ مَا أُعْطِیتُ

 

“Apabila telah habis angan-angannya maka Allah berfirman kepadanya: “Dia itu milikmu dan ditambah lagi sepuluh kali lipatnya.”

Nabi bersabda: “Kemudian ia masuk rumahnya dan masuklah menemuinya dua biadadari surga, lalu keduanya berkata: Segala puji

bagi Allah yang telah menghidupkanmu untuk kami dan yang menghidupkan kami untukmu. Lalu laki-laki itu berkata: “Tidak ada

seorangpun yang dianugerahi seperti yang dianugerahkan kepadaku.” (HR. Muslim: 417)

2. Hadits Anas Rodiallohu ‘anhu :

 

« إِنَّ الْحُورَ الْعِینَ لَتُغَنینَ فِي الْجَنَّةِ یَقُلْنَ: نَحْنُ الْحُورُ الْحِسَانِ خُبئْنَا لأَزْوَاجٍ كِرَامٍ »

 

“Sesungguhnya bidadari nanti akan bernyanyi di surga: Kami para bidadari cantik disembuyikan khusus untuk suami-suami yang

mulia.” (Shahih al-Jami’: 1602)

 

3.Hadits Abu Hurairah Rodiallohu ‘anhu :

 

إِنَّ أَوَّلَ زُمْرَةٍ یَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ عَلَى صُورَةِ الْقَمَرِ لَیْلَةَ الْبَدْرِ. وَالَّذِینَ یَلُونَهُمْ عَلَى أَشَدِّ كَوْكَبٍ دُرِّيَ، فِي السَّمَاءِ، إِضَاءةً. لاَ یَبُولُونَ، وَلاَ یَتَغَوَّطُونَ وَلاَ یَمْتَخِطُونَ »

وَلاَ یَتْفِلُونَ. أَمْشَاطُهُمُ الذَّهَبُ. وَرَشْحُهُمُ الْمِسْكُ. وَمَجَامِرُهُمُ الألُوَّةُ. وَأَزْوَاجُهُمُ الْحُورُ الْعِینُ. أَخْلاَقُهُمْ عَلَى خُلُقِ رَجُلٍ وَاحِدٍ. عَلَى صُورَةِ أَبِیهِمْ آدَمَ. سِتُّونَ ذِرَاعاً،

.« فِي السَّمَاءِ

 

“Sesungguhnya kelompok pertama yang masuk surga adalah seperti rupa bulan di malam purnama. Berikutnya adalah seperti binang

yang paling terang sinarnya di langit. Mereka tidak buang air kecil, tidak buang air besar, dan tidak meludah. Sisir mereka dari emas,

minyak mereka adalah misik, asapannya adalah kayu gaharu, pasangan mereka adalah bidadari, akhlak mereka seperti akhlak satu

orang. Bentuk (postur tubuh) mereka seperti Nabi Adam as; 60 lengan di langit.” (Bukhari, Muslim dll. Al-Jami’ al-Shaghir: 3778,

Shahih al-Jami’: 2015)

 

4.Hadits Abdullah ibnu Mas’ud Rodiallohu ‘anhu :

 

أَوَّلُ زُمْرَةٍ یَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ كَأَنَّ وُجُوهَهُمْ ضَوْءُ الْقَمَرِ لَیْلَةَ الْبَدْرِ، وَالْزُّمْرَةُ الثَّانِیَةُ عَلَى لَوْنِ أَحْسَنِ كَوْكَبٍ دُريَ فِي السَّمَاءِ، لِكُل رَجُلٍ مِنْهُمْ زَوْجَتَانِ مِنَ الْحُورِ »

« الشَّرَابُ الأَحْمَرُ فِي الزُّجَاجَةِ الْبَیْضَاءِ 􀀀 مُخُّ سُوقِهِمَا مِنْ وَرَاءِ لُحُومِهِمَا وَحُلَلِهِمَا، كَمَا یُرَى 􀀀 الْعِینِ، عَلَى كُل زَوْجَةٍ سَبْعُونَ حُلَّةً، یُرَى

 

 “Kelompok pertama kali yang masuk surga, seolah wajah mereka cahaya rembulan di malam purnama. Kelompok kedua seperti

bintang kejora yang terbaik di langit. Bagi setiap orang dari ahli surga itu dua bidadari surga. Pada setiap bidadari ada 70 perhiasan.

Sumsum kakinya dapat terlihat dari balik daging dan perhiasannya, sebagaimana minuman merah dapat dilihat di gelas putih.” (HR.

Thabrani dengan sanad shahih, dan Baihaqi dengan sanad hasan. Hadits hasan, shahih lighairi: Shahih al-Targhib: 3745)

Dalam lafazh Tirmidzi:

 

. « وَلِكُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمْ زَوْجَتَانِ یُرَى مُخُّ سُوْقِهِمَا منْ وَرَاءِ الَّلحْمِ مِنَ الْحُسْنِ، لاَ اخْتِلاَفَ بَیْنَهُمْ وَلاَ تَبَاغُضَ قُلُوبُهُمْ قَلْبُ رَجُلٍ وَاحِدٍ یُسَبِّحونَ الله بُكْرَةً وَعَشِیَّا »

 

“Masing-masing mendapat dua bidadari, sumsum kakinya dapat dilihat dari balik daging karena begitu cantiknya, tidak ada

perselisihan di antara mereka, dan tidak ada saling benci di hati mereka. Hati mereka seperti hati satu orang, mereka semua

bertasbih kepada Allah pagi dan sore.”

Hadits al-Miqdam Ibn Ma’di Karib Rodiallohu ‘anhu :

 

حُلَّةَ الإِیمَانِ، وَیُزَوجُ اثْنَیْنِ وَسَبْعِینَ زَوْجَةً مِنَ الْحُورِ الْعِینِ، 􀀀 مَقْعَدَهُ مِنَ الْجَنَّةِ، وَیُحَلَّى 􀀀 لِلشَّهِیدِ عِنْدَ اللهَِّ سَبْعُ خِصَالٍ: یُغْفَرُ لَهُ فِي أَوَّلِ دَفْعَةٍ مِنْ دَمِهِ، وَیَرَى »

« وَیُجَارُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَیَأْمَنُ مِنَ الْفَزَعِ الأَكْبَرِ، وَیُوضَعُ عَلَى رَأْسِهِ تَاجُ الْوَقَارِ، الْیَاقُوتَةُ مِنْهُ خَیْرٌ مِنَ الدُّنْیَا وَمَا فِیهَا، وَیَشْفَعُ فِي سَبْعِینَ إِنْسَاناً مِنْ أَهْلِ بَیْتِهِ

“Orang yang mati syahid memiliki 7 [yang benar 8] keistimewaan di sisi Allah: (1) diampuni dosanya di awal kucuran darahnya, (2)

melihat tempat duduknya dari surga, (3) dihiasi dengan perhiasan iman, (4) dinikahkan dengan 72 bidadari surga, (5) diamankan dari

adzab kubur, (6) aman dari goncangan dahsyat di hari qiamat, (7) diletakkan di atas kepalanya mahkota kewibawaan; satu permata

dari padanya lebih baik dari pada dunia seisinya, (8) memberi syafaat kepada 70 orang dari kerabatnya.” (Ahmad, Tirmidzi dan

Baihaqi. Silsilah al-Shahihah: 3213, Shahih al-Jami’: 5182)

 

6. Hadits Mu’adz ibn Anas Rodiallohu ‘anhu ;

 

.« مَنْ كَظَمَ غَیْظاً وَهُوَ قَادِرٌ عَلَى أَنْ یُنْفِذَهُ دَعَاهُ اللهَّ سُبْحَانَهُ عَلَى رُؤُوسِ الْخَلائِقِ حَتَّى یُخَیِّرَهُ مِنَ الْحُورِ الْعینِ مَا شَاءَ »

 

“Barangsiapa mampu menahan amarah padahal ia mampu untuk melampiaskannya, maka Allah memanggilnya di hadapan para

makhluk hingga Dia memberikan hak untuk memilih yang ia suka dari bidadari.”

(HR. Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah, hadits

hasan. Lihat Shahih al-Jami’: 6518)

7. Hadits Mu’adz t;

 

« لاَ تُؤْذِي امْرَأةٌ زَوْجَهَا فِي الدُّنْیَا. إِلاَّ قَالَتْ زَوْجَتُهُ مِنَ الْحُورِ الْعِینِ: لاَ تُؤْذِیهِ، قَاتَلَكِ الله، فَإِنَّمَا هُوَ عِنْدَك دَخِیلٌ یُوشِكَ أَنْ یُفَارِقَكِ إِلَیْنَا »

 

“Tidak ada seorang isteri yang menyakiti suaminya di dunia melainkan bidadari yang menjadi pasangannya berkata: “Jangan engkau

sakiti dia -semoga Allah melaknatmu- sesungguhnya ia hanyalah bertamu (di rumahmu), hampir saja ia berpisah meninggalkanmu

menuju kami.” (Shahih al-Jami’: 7192)

 

  • SEDIKIT GAMBARAN TENTANG PENSIFATAN  BIDADARI SYURGA

 

Walaupun ini Cuma sebatas gambaran karna penulis menyadari tiada yang mampu menggambarkan tentang ke cantikan para bidadari syurga, setidaknya ini bisa menjadi obat penawar atas kerinduan dan kerasa ingin tahuan kita tentang gambaran bidadari syuga menurut AL-Quran dan  AL- Hadist.

 

Imam Ibnul Qoyyim berkata:

“Jika anda bertanya tentang mempelai wanita dan istri-istri penduduk surga, maka mereka adalah gadis-gadis remaja yang montok

dan sebaya dari kalangan Bidadari. Pada diri mereka mengalir darah muda, pipi mereka halus dan segar bagaikan bunga dan apel, dada mereka kencang

dan bundar bagai delima, gigi mereka bagaikan intan mutu manikam, keindahan dan kelembutan mereka selalu menjadi kerubutan.

Elok wajahnya bagaikan terangnya matahari, kilauan cahaya terpancar dari gigi-giginya dikala tersenyum. Jika anda dapatkan

cintanya, maka katakan semau anda tentang dua cinta yang bertaut. Jika anda mengajaknya berbincang (tentu anda begitu

berbunga), bagaimana pula rasanya jika pembicaraan itu antara dua kekasih (yang penuh rayu, canda dan pujian). Keindahan

wajahnya terlihat sepenuh pipi, seakan-akan anda melihat ke cermin yang bersih mengkilat (maksudnya, menggambarkan persamaan

antara keindahan paras bidadari dengan cermin yang bersih berkilau setelah dicuci dan dibersihkan, sehingga tampak jelas keindahan

dan kecantikan). Bagian dalam betisnya bisa terlihat dari luar, seakan tidak terhalangi oleh kulit, tulang maupun perhiasannya.

Andaikan ia tampil (muncul) di dunia, niscaya seisi bumi dari barat hingga timur akan mencium wanginya, dan setiap lisan makhluk

hidup akan mengucapkan tahlil, tasbih, dan takbir karena terperangah dan terpesona. Dan niscaya antara dua ufuk akan menjadi indah berseri berhias dengannya. Setiap mata akan menjadi buta, sinar mentari akan pudar sebagaimana matahari mengalahkan sinar

bintang. Pasti semua yang melihatnya di seluruh muka bumi akan beriman kepada Allah Yang Maha hidup lagi Maha Qayyum

(Tegak lagi Menegakkan). Kerudung di kepalanya lebih baik daripada dunia seisinya. Hasratnya terhadap suami melebihi semua

keinginan dan cita-citanya. Tiada hari berlalu melainkan akan semakin menambah keindahan dan kecantikan dirinya. Tiada jarak

yang ditempuh melainkan semakin menambah rasa cinta dan hasratnya. Bidadari adalah gadis yang dibebaskan dari kehamilan,

melahirkan, haidh dan nifas, disucikan dari ingus, ludah, air seni, dan air tinja, serta semua kotoran.

Masa remajanya tidak akan sirna, keindahan pakaiannya tidak akan usang, kecantikannya tidak akan memudar, hasrat dan nafsunya

tidak akan melemah, pandangan matanya hanya tertuju kepada suami, sekali-kali tidak menginginkan yang lain. Begitu pula suami

akan selalu tertuju padanya. Bidadarinya adalah puncak dari angan-angan dan nafsunya. Jika ia melihat kepadanya, maka

bidadarinya akan membahagiakan dirinya. Jika ia minta kepadanya pasti akan dituruti. Apabila ia tidak di tempat, maka ia akan

menjaganya. Suaminya senantiasa dalam dirinya, di manapun berada. Suaminya adalah puncak dari angan-angan dan rasa damainya.

Di samping itu, bidadari ini tidak pernah dijamah sebelumnya, baik oleh bangsa manusia maupun bangsa jin. Setiap kali suami

memandangnya maka rasa senang dan suka cita akan memenuhi rongga dadanya. Setiap kali ia ajak bicara maka keindahan intan

mutu manikam akan memenuhi penglihatanya. Jika ia muncul maka seisi istana dan tiap kamar di dalamnya akan dipenuhi cahaya.

Jika anda bertanya tentang usianya, maka mereka adalah gadis-gadis remaja yang sebaya dan sedang ranum-ranumnya.

Jika anda bertanya tentang keelokan wajahnya, maka apakah anda telah melihat eloknya matahari dan bulan?!

Jika anda bertanya tentang hitam matanya, maka ia adalah sebaik-baik yang anda saksikan, mata yang putih bersih dengan bulatan

hitam yang begitu pekat menawan.

Jika anda bertanya tentang bentuk fisiknya, maka apakah anda pernah melihat ranting pohon yang paling indah yang pernah anda

temukan?

Jika anda bertanya tentang warna kulitnya, maka cerahnya bagaikan batu rubi dan marjan.

 

 

 

 

 

 

  • DOA BIDADARI SYURGA TERUNTUK CALON SUAMI MEREKA YANG MASIH BERADA DI DUNIA

 

Mungkin anda tak pernah mengira ada Bidadari Syurga yang selalu mendoakan anda setiap saat. Mungkin terlintas dalam hati anda mengapa para Bidadari Syurga mendoakan anda?

Jawabnya adalah: karna Bidadari Syurga itu adalah calon Istri-istri kalian di Syurga kelak.

Para Bidadari Syurga sangat rindu akan calon suaminya, karna di dalam dada setiap Bidadari Syurga sudah tertuliskan nama-nama calon suaminya kelak di Syurga. Merekapun ingin melihat calon suami-suami mereka yang masih di dunia, tapi tak diizinkan oleh Malaikat penjaga Syurga,lantas mereka pun meminta izin kepada Allah SWT  agar di izinkan untuk melihat calon suami-suamimereka di dunia, tapi Allah hanya mengizinkan untuk mengintip dari balik awan saja karna kalau Bidadari Syurga sampai turun kemuka bumi maka sinar mentari pun akan pudar karna kecantikanya, dan semua mata umat manusia pun akan buta akan cahaya yang terpancar dari wajahnya, dan para Bidadari Syurga pun akan bersedih jika melihat calon suami mereka berbuat kemungkaran, karna halitu akan menjadi penghalang bagi  mereka untuk bisa cepat bertemu dengan calon suaminya di Syurga kelak.

Inilah doa dari Bidadari-bidadari Syurga kepada calon suaminya di Syurga kelak.

Dalam kitab Maraasilnya diriwayatkan: sesungguhnya  para Bidadari Syurga berdoa untuk para suami mereka yang saat ini mereka masih ada di dunia (Roh kehidupan dunia masih berada dalam tubuhnya). Mereka berkata: 

 

“ Ya Allah tolonglah dia (calon suamiku) dalam menjalankan tugas agamanya, hadapkanlah hati dan jiwa raganya untuk taat kepada-MU, dan sampaikanlah dia kepada kami, demi kemuliaan-MU, wahai Robb yang maha penyayang diantara semua yang penyayang”

 

Karena Bidadari Syurga memiliki kerinduan kepada sosok ini ( lelaki Sholih ) dan perlu kita ketahui  bahwa setiap muslim sudah di persiapkan oleh Allah SWT Bidadari yang bermata jeli yang akan menyambut kita di Syurga nanti. Inilah yang menyebabkan mereka berdoa kepada Allah SWT, agar calon suami mereka yang masih berada di dunia tidak terperosok kedalam Neraka Jahanam.

 

Maka dari itu kesimpulanya, setiap muslim pasti dan wajib mendapatkan Bidadari Syurga asal kita mau berusaha untuk mendapatkanya dengan cara beramal Sholih Amar maruf nahi mungkar. Maka dari itu penulis mengajak pada para  pembaca yang Budiman, Mari kita gunakanlah amal sholih kita  (Sholat malam) sebagai mahar untuk meminang Bidadari Syurga bermata jeli kelak.

Amin Ya Robbal Alamin…..semoga Allah meridhoi kita semua.

 

 

 

 

  • DUA  KISAH  PEMUDA PERINDU  BIDADARI SYURGA

 

  • Kisah dari   Al Yafi’i dari Syeikh Abdul Wahid bin Zahid

 

Dalam suatu kisah yang dipaparkan Al Yafi’i dari Syeikh Abdul Wahid bin

Zahid, dikatakan: Suatu hari ketika kami ( Kaummuslimin) sedang bersiap-siap hendak

Berangkat ke medan perang, aku meminta beberapa teman untuk membaca sebuah ayat.

Salah seorang lelaki tampil sambil membaca ayat Surah At Taubah ayat 111,

yang artinya sebagai berikut :

 

“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min, diri dan harta

mereka dengan memberikan surga untuk mereka”

Selesai ayat itu dibaca,

seorang anak muda yang berusia 15 tahun atau lebih bangkit dari tempat

duduknya. Ia mendapat harta warisan cukup besar dari ayahnya yang telah

meninggal. Ia berkata:”Wahai Abdul Wahid, benarkah Allah membeli dari

orang-orang mu’min diri dan harta mereka dengan surga untuk mereka?” “Ya,

benar, anak muda” kata Abdul Wahid. Anak muda itu melanjutkan:”Kalau begitu

saksikanlah, bahwa diriku dan hartaku mulai sekarang aku jual dengan surga.”

Anak muda itu kemudian mengeluarkan semua hartanya untuk disedekahkan bagi

perjuangan. Hanya kuda dan pedangnya saja yang tidak. Sampai tiba waktu

pemberangkatan pasukan, ternyata pemuda itu datang lebih awal. Dialah orang

yang pertama kali kulihat. Dalam perjalanan ke medan perang pemuda itu

kuperhatikan siang berpuasa dan malamnya dia bangun untuk beribadah. Dia

rajin mengurus unta-unta dan kuda tunggangan pasukan serta sering menjaga

kami bila sedang tidur.

Sewaktu sampai di daerah Romawi dan kami sedang mengatur siasat

pertempuran, tiba-tiba dia maju ke depan medan dan berteriak:”Hai, aku

ingin segera bertemu dengan Ainul Mardhiyah . .” Kami menduga dia mulai

ragu dan pikirannya kacau, kudekati dan kutanyakan siapakah Ainul Mardiyah

itu.

Ia menjawab: “Tadi sewaktu aku sedang kantuk, selintas aku bermimpi.

Seseorang datang kepadaku seraya berkata: “Pergilah kepada Ainul Mardiyah.”

Ia juga mengajakku memasuki taman yang di bawahnya terdapat sungai dengan

air yang jernih dan dipinggirnya nampak para bidadari duduk berhias dengan

mengenakan perhiasan-perhiasan yang indah. Manakala melihat kedatanganku ,

mereka bergembira seraya berkata: “Inilah suami Ainul Mardhiyah . . . . .”

“Assalamu’alaikum” kataku bersalam kepada mereka. “Adakah di antara kalian

yang bernama Ainul Mardhiyah?” Mereka menjawab salamku dan berkata: “Tidak,

kami ini adalah pembantunya. Teruskanlah langkahmu” Beberapa kali aku

sampai pada taman-taman yang lebih indah dengan bidadari yang lebih cantik,

tapi jawaban mereka sama, mereka adalah pembantunya dan menyuruh aku

meneruskan langkah.

Akhirnya aku sampai pada kemah yang terbuat dari mutiara berwarna putih. Di

pintu kemah terdapat seorang bidadari yang sewaktu melihat kehadiranku dia

nampak sangat gembira dan memanggil-manggil yang ada di dalam: “Hai Ainul

Mardhiyah, ini suamimu datang . …”

Ketika aku dipersilahkan masuk kulihat bidadari yang sangat cantik duduk di

atas sofa emas yang ditaburi permata dan yaqut. Waktu aku mendekat dia

berkata: “Bersabarlah, kamu belum diijinkan lebih dekat kepadaku, karena

ruh kehidupan dunia masih ada dalam dirimu. Kamu akan berbuka puasa disini bersamaku”, Anak muda melanjutkan kisah

mimpinya: “Lalu aku terbangun, wahai Abdul Hamid. Aku tidak sabar lagi

menanti terlalu lama”.

Belum lagi percakapan kami selesai, tiba-tiba sekelompok pasukan musuh

terdiri sembilan orang menyerbu kami. Pemuda itu segera bangkit dan

melabrak mereka. Selesai pertempuran aku mencoba meneliti, kulihat ada sembilan musuh yang tewas olehnya dan yang kesepuluh adalah anak

muda itu, dia penuh luka ditubuhnya dan berlumuran darah. Ia nampak tersenyum

gembira, senyum penuh kebahagiaan, tanda-tanda akan kesyahidtanya. hingga ruhnya berpisah dari badannya

untuk meninggalkan dunia. Lantas Ainul Mardhiyah pun menjemputnya, lantas berkata, telah lama kami bersabar menunggu mu.  dimana kita akan hidup bersama selamanya di dalam Syuga.

 

  • Kisah Hanzhalah Bin Abu Amir Di jemput Bidadari Syurga

 

Hanzhalah Bin Abu Amir. Ia ialah seorang pemuda sedehana. Namun berkat ajaran suci Rasulullah SAW, juga latar belakangnya yang bersahaja, ia pun tumbuh menjadi sosok yang tidak pernah minder, dan gampang putus asa. Ia tak pernah merasa gentar kala harus membela kebenaran risalah suci yang dibawa Nabi SAW. Di tengah kesibukkannya mengikuti dakwah Rasulullah yang penuh dinamika, tak terasa usia telah menghantarkannya untuk memasuki fase kehidupan berumah tangga. Disamping untuk melakukan regenerasi, tentu ada nikmat karunia Allah yang tak mungkin terlewatkan. Hanzhalah menikahi Jamilah binti Abdullah bin Ubay bin Salul, anak sahabat bapaknya. Mertuanya itu dikenal sebagai tokoh munafik, menyembunyikan kekafiran dan menampakkan keimanan. Dia berpura-pura membela Nabi SAW dalam Perang Uhud; namun ketika rombongan pasukan muslim bergerak ke medan laga, ia menarik diri bersama orang-orangnya, kembali ke Madinah. Sementara itu Madinah dalam keadaan siaga penuh. Kaum muslimin sudah mencium gelagat dan gerak-gerik rencana penyerangan oleh pasukan Abu Shufyan. Situasi Madinah sangat genting. Namun walau dalam situasi seperti itu, Hanzhalah dengan tenang hati dan penuh keyakinan akan melangsungkan pernikahannya. Sungguh tindakannya itu merupakan gambaran sosok yang senantiassa tenang menghadapi berbagai macam keadaan. Mereka memang baru saja menjalin sebuah ikatan. Memadu segala rasa dari dua lautan jiwa. Berjanji, menjaga bahtera tak akan karam walau kelak badai garang menghadang. Kini, dunia seakan menjadi milik berdua. Malam pertama yang selalu panjang bagi setiap mempelai dilalui dengan penuh mesra. Tak diharapkannya pagi segera menjelang. Segala gemuruh hasrat tertumpah. Sebab, sesuatu yang haram telah menjadi halal. Pemuda yang belum lama menikmati indahnya malam pertama itu tersentak. Jiwanya sontak terbakar karena ghirah. Suara itu terdengar sangat tajam menusuk telinganya dan terasa menghunjam dalam di dadanya. Suara itu seolah-olah irama surgawi yang lama dinanti. Hanzalah harus mengeluarkan keputusan dengan cepat. Bersama dengan hembusan angin fajar pertama, Hanzhalah pun segera melepaskan pelukan diri dari sang istri. Dia segera menghambur keluar, dia tidak menunda lagi keberangkatannya, supaya ia bisa mandi terlebih dahulu. Istrinya meneguhkan tekadnya untuk keluar menyambut seruan jihad sambil memohon kepada Allah agar suaminya diberi anugerah salah satu dari dua kebaikan, menang atau mati syahid, Dia berangkat diiringi deraian air mata kekasih yang dicintainya. Ia berangkat dengan kerinduan mengisi relung hatinya. Kerinduan saat-saat pertama yang sebelumnya sangat dinantikannya, saat mereka berdua terikat dalam jalinan suci. Namun semua itu berlalu bagaikan mimpi. besar atas segalanya. Bahkan untuk meraih kemenangan atas dirinya sendiri. Kenikmatan yang bagai tuangan anggur memabukkan tak akan membuatnya terlena. Sehingga, iringan doalah yang mengantar kepergiannya ke medan jihad. Dia bergegas mengambil peralatan perang yang memang telah lama dipersiapkan. Baju perang membalut badan, sebilah pedang terselip dipinggang. Siap bergabung dengan pasukan yang dipimpin Rasulullah SAW. Berperang bersama Hamzah, Abu Dujanah, Zubayr, Muhajirin dan Anshar yang terus berperang dengan yel-yel, seolah tak ada lagi yang bisa menahan mereka. Bulu-bulu putih pakaian Ali, surban merah Abu Dujanah, surban kuning Zubayr, surban hijau Hubab, melambai-lambai bagaikan bendera kemenangan, memberi kekuatan bagi barisan di belakangnya. Tubuh Hanzhalah yang perkasa serta merta langsung berada di atas punggung kuda. Sambil membenahi posisinya di punggung kuda, tali kekang ditarik dan kuda melesat secepat kilat menuju barisan perang yang tengah bekecamuk. Tangannya yang kekar memainkan pedang dengan gerakan menebas dan menghentak, menimbulkan efek bak hempasan angin puting beliung. Musuh datang bergulung. Merimbas-rimbas. Tak gentar, ia justru merangsek ke depan. Menyibak. Menerjang kecamuk perang. Nafasnya tersengal. Torehan luka di badan sudah tak terbilang. Tujuan utama ingin berhadapan dengan komandan pasukan lawan. Serang! Musuhpun bergelimpangan. Takbir bersahut-sahutan. Lantang membahana bagai halilintar. Berdentam. Mendesak-desak ke segenap penjuru langit. Hanzhalah terus melabrak. Terjangannya dahsyat laksana badai. Pedangnya berkelebat. Suaranya melenting-lenting. Kilap mengintai. Deras menebas. Berkali-kali orang Quraisy yang masih berkutat dalam lembah jahiliyah itu mati terbunuh di tangannya. Sementara itu, dari kejauhan Abu Sufyan melihat lelaki yang gesit itu. Dia ingin sekali mendekat dan membunuhnya, tetapi nyalinya belum juga cukup untuk membalaskan dendam kepada pembunuh anaknya di perang Badar itu. Situasi berbalik, kali ini giliran Hanzhalah mendekati Abu Sufyan ketika teman-temannya justru melarikan diri ketakutan. Abu Sufyan terpaksa melayaninya dalam duel satu lawan satu. Abu Sufyan terjatuh dari kudanya. Wajahnya pucat, ketakutan.Pedang Hanzhalah yang berkilauan siap merobek lehernya. Dalam hitungan detik, nyawanya akan melayang. Tapi, dalam suasana genting itu, Abu Sufyan berteriak minta tolong, Hai orang-orang Quraisy, tolong aku.Namun, untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Syadad bin Al-Aswad yang memang sudah disiagakan untuk menghabisi Hanzhalah, berhasil menelikung gerakan hanzhalah dan menebas tengkuknya dari belakang. Tubuh yang gagah dan tegap itu jatuh berdebum ke tanah, Para sahabat yang berada di sekitar dirinya mencoba untuk memberi pertolongan, namun langkah mereka terhenti. Lantas orang-orang Quraisy di sekitarnya tanpa ampun mengayunkan pedangnya kepada Hanzhalah, dari kiri, kanan, dan belakang, sehingga Hanzhalah tersungkur. Dalam kondisi yang sudah parah, darah mengalir begitu deras dari tubuhnya, ia masih dihujani dengan lemparan tombak dari berbagai penjuru.Tak lama kecamuk perang surut. Sepi memagut. Mendekap perih di banyak potongan tubuh yang tercerabut. Ia syahid di medan Uhud. Di sebuah gundukan tanah yang tampak masih basah, jasadnya terbujur. Semburat cahaya terang dari langit membungkus jenazah Hanzhalah dan mengangkatnya ke angkasa setinggi rata-rata air mata memandang. Juga tejadi hujan lokal dan tubuhnya terbolak-balik seperti ada sesuatu yang hendak diratakan oleh air ke sekujur tubuh Hanzhalah. Bayang-bayang putih juga berkelebat mengiringi tetesan air hujan. Hujan mereda, cahaya terang padam diiringi kepergian bayang-bayang putih ke langit dan tubuh Hanzhalah kembali terjatuh dengan perlahan.

Subhanallah! Padahal sedari tadi hujan tak pernah turun mengguyur, setetes-pun. Para sahabat yang menyaksikan tak urung heran. Para sahabat kemudian membawa jenazah yang basah kuyup itu ke hadapan Rasulullah saw dan menceritakan tentang peristiwa yang mereka saksikan. Rasulullah meminta agar seseorang segera memanggil istri Hanzhalah. Begitu wanita yang dimaksud tiba di hadapan Rasul, beliau menceritakan begini dan begini tentang Hanzhalah dan bertanya: Apa yang telah dilakukan Hanzhalah sebelum kepergiannya ke medan perang? Wanita itu tertunduk. Rona pipinya memerah, dengan senyum tipis ia berkata: Hanzhalah pergi dalam keadaan junub dan belum sempat mandi ya Rasulullah! Rasulullah kemudian berkata kepada yang hadir. Ketahuilah oleh kalian. Bahwasannya jenazah Hanzhalah telah dimandikan oleh para malaikat. Bayang-bayang putih itu adalah istri-istrinya dari kalangan bidadari yang datang menjemputnya.Dengan malu-malu mereka (para bidadari) berkata;

 

 WAHAI HANZALLAH..SUAMI DAN

KEKASIH KAMI.SUDAH LAMA KAMI MENUNGGU PERTEMUAN INI.KEMARILAH WAHAI KEKASIH ALLAH..MARI KITA BERCENGKRAMA DI

SYURGA

 

 Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih?. (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya, niscaya Allah mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam surga Adn. Itulah keberuntungan yang besar.(QS 61:10-12). Hanzhalah bin Abu Amir kemudian dikenal dengan sebutan “Ghoisulmalaikat” (orang yang dimandikan para malaikat). Selamat wahai anda Hanzhalah anda telah mendapat surga orang-orang Aus, Suku Hanzhalah sangat bangga dengannya karena dari suku mereka ada yang dimandikan Malaikat Sesungguhnya Hanzhalah akan tetap menjadi kebanggaan dan terpatri dalam dada kaum muslimin bukan hanya untuk Aus saja! Semoga Allah ridha terhadap Hanzhalah bin Abi Amir Radiallahuanhu.. Beruntunglah Hanzhalah, syuhada yang telah dimandikan oleh para malaikat. Dia memperoleh kedudukan yang tinggi di haribaan Allah SWT. Itulah sebaik-baik tempat yang tidak semua orang mampu meraihnya. Nabi Bersabda, “Allah SWT berfirman: Tiada balasan bagi hamba-Ku yang berserah diri saat Aku mengambil sesuatu yang dikasihinya di dunia, melainkan surga.” (HR Bukhari)

 

sumber : AL-Quran dan AL-Hadist.

Nas ‘alukal jannah wa na uudzubika min sakhotika wan naar…Wa shallallahu

‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala alihi wa ashhabihi wa man tabi’ahu ila

yaumiddiin..aamiin

 

Refrensi sumber : 1. Al Yaum Al Akhir Juz I, II, III Dr. Umar Sulaiman Al Asyqar

(Ensiklopedia Kiamat) 2. At Takhwiif Ninan Naar, Ibnu rajab hambali 3.

Tadzkirah, Imam Qurthubi 4. Hadiul Arwah Ila Biladil Afrah Ibnu Qoyyim Al

Jaujiah 5. Nihayatul Bidayah Wan Nihayah , Al Hafidz Ibnu Kastir 6. Al Ahwalun

Naar, Muhammad Ali Al.

 

 

 

 

 

 

PENUTUP

 

Di akhir tulisan ini saya bersyukur kepada Allah atas segala kemudahan dan pertolongan-Nya, Dan hamba memohon ampun kepada-MU Ya Allah atas kelancangan hamba dalam menggunakan pena-pena kami yang telah melampauhi batas dalam mensifati Bidadari-Bidadari Syurga, tapi semua itu hamba lakukan semata-mata untuk membakar hati saudara-saudara muslim dan muslimah agar lebih tekun dalam beribadah dan beramal sholih kepada-MU ya Allah. Maka dari itu hamba memohon Ridho-MU Ya Allah.

saya ingatkan diri saya dan diri anda pada wasiat Ibnu Qayyim :

 

“Wahai pelupa diri, perjalanan masih panjang dan berliku, sedangkan kau selalu nyenyak terlelap dalam tidur panjangmu, berapa generasi telah lewat meninggalkan nama harum dna indah, betapa terlihat banyaknya orang berpaling, lalu kau ikut mereka, kau tergiur dengan kesenangan dunia bersama mereka, namun ketika layar telah tersingkap …… kau akan tahu dan terhenyak dimana, siapa, kemana, mengapa, beribu sesak menyesak dada.”

Hanya kepada Allah saya memohon petunjuk,segala puji hanya bagi Allah Tuhanseluruh sekian Alam.

 

Penulis :

 

     

      Rockim ss

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Welcome to WordPress.com. After you read this, you should delete and write your own post, with a new title above. Or hit Add New on the left (of the admin dashboard) to start a fresh post.

Here are some suggestions for your first post.

  1. You can find new ideas for what to blog about by reading the Daily Post.
  2. Add PressThis to your browser. It creates a new blog post for you about any interesting  page you read on the web.
  3. Make some changes to this page, and then hit preview on the right. You can always preview any post or edit it before you share it to the world.